KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebanyak 20.400 vaksin Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tiba di Sulawesi Tenggara (Sultra). Vaksin ini sasaran utamanya adalah tenaga kesehatan (Nakes) sebagai kelompok prioritas. Setelah itu baru menyasar ke masyatakat umum.
Vaksin jenis sinovac ini diharapkan dapat menurunkan tingkat penularan COVID-19 dikemudian hari, sehingga pandami ini segera berakhir.
Meski demikian, pro kontra perihal vaksinasi ini masih menjadi bahan diskusi baik dari para penggiat kesehatan, ahli, maupun masyarakat pada umumnya.
Diskusi panjang tersebut, tidak lain hanya untuk memastikan daripada tingkat keamanannya, setelah disuntikan pada tubuh manusia. Karena sampai saat ini uji klinis vaksin sinovac ini belum ada.
Menyikapi itu, Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, Husnia mengatakan masyarakat tidak perlu takut akan vaksin tersebut. Sebab, vaksin ini nantinya akan membantu menekan penyebaran COVID-19.
Lagipula lanjut dia, sebelum vaksinasi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji klinis di badan pengawas obat dan makanan (BPOM).
Hal ini dilakukan, untuk memastikan apakah vaksin tersebut aman untuk disuntikan ditubuh manusia atau tidak. Makanya dia bilang, pemerintah juga tidak serta merta untuk melakukan vaksinasi, tanpa didahului uji klinis.
“Insyah Allah aman, makanya kita menunggu izin edar dari BPOM, dan tentunya juknis dari pemerintah pusat,” ujar dia, Kamis (7/1/2021).
Terkait pro kontra vaksinasi ditengah masyarakat, lanjut Husnia menuturkan pihaknya saat ini sudah mulai gencar melakukan sosialisasi, baik melalui sosial media (Sosmed) maupun di web resmi Dinkes Sultra.
“Nanti akan ada semacam sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat perihal vaksin. Jadi jangan takut, karena vaksin ini nantinya akan membantu kesehatan masyarakat, dalam menekan penyebaran virus corona,” jelas Husnia.
Reporter: Sunarto
Editor: Via