Muna

Warga di Muna Resah Maraknya Maling Sapi

Dengarkan

MUNA, DETIKSULTRA.COM– Masyarakat mulai dibuat resah dengan maraknya maling sapi beberapa hari terakhir yang terjadi di Desa Labunti, Kabupaten Muna.

Tak tanggung-tanggung satu peternak kehilangan tiga ekor sekaligus.
Berbagai modus dilakukan pelaku, mulai upaya potas bahkan menembak ternak warga tersebut.

Lantas untuk mencegah hal serupa, Pemerintah Desa adakan rapat bersama pihak Kepolisian dan Komisi I DPRD Muna.

“Kami berharap masyarakat lebih waspada dan menghimbau bila ada hal-hal mencurigakan melapor secepatnya agar ditindak lanjuti,” kata Pj. Kades La Bunti, La Ati dihadapan warganya, Jumat (28/5/21).

Senada dikatakan Kapolsek Tampo, IPTU.Julak Sulohor agar masyarakat, ternaknya tidak dibiarkan berkeliaran. Baiknya juga diberi tanda pada ternaknya agar memudahkan pihaknya dalam melakukan identifikasi.

“Untuk mencegah pencurian sapi di antaranya peternak hendaknya menyiapkan kandang agar hewan ternak mereka tidak berkeliaran bebas,” ujarnya.

Ia juga manyampaikan untuk waspada pada kendaraan yang mencurigakan misal, mobil yang berkeliaran malam dengan tali dan kursi belakang dilepas.

“Karena dari beberapa pengalaman sebagai Kapolsek di daerah lain, Ia mengaku selalu mendapati ciri-ciri mobil seperti itu yang dipake pelaku pencurian sapi,” terangnya.

Dikesempatan yang sama, Anggota DPRD Muna Komisi I yang membidangi Hukum dan Perintahan, Moh. Ikhsanuddin Makmun merespon serius soal maraknya pencurian sapi yang mersahkan warga.

“Semenjak lahirnya Perda dan Perbup soal ternak, disinilah masyarakat harus patuh.dimana didalmnya warga tidak boleh membiarakan ternaknya berkeliaran bebas. Sebab aturan tersebut pula dapat mencegah pelaku pencuri sapi dalam beraksi,” jelasnya.

Ia pun berharap pihak Kepolisian secepatnya mengusut pelaku pencurian sapi warga.

“Kita berharap pelaku secepatnya bisa tertangkap,” tandasnya.

Reporter: Abd Rasyid S
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button