Muna

Kerap Ingkari Komitmen, Jadi Catatan Khusus PDIP Buat Rajiun

Dengarkan

MUNA, DETIKSULTRA.COM – Desk Pilkada DPD PDIP Sultra meradang dengan beredarnya informasi Rajiun telah membungkam panitia penjaringan Bakal Calon (Balon) Bupati-Wakil Bupati Muna saat fit and proper test.

Litanto, Anggota Desk Pilkada DPD PDIP tegas menyatakan, dalam proses wawancara terhadap Rajiun tidak ada pertanyaan terkait strategi atau lainnya. Namun, pertanyaan lebih ditekankan pada komitmen terhadap partai bila telah mengantongi rekomendasi.

Kenapa itu dipertajam? Karena selama ini Rajiun dinilai kerap mengingkari komitmennya terhadap partai besutan Megawati Soekarno Putri itu. Dan itu sudah terbukti kala mendapat rekomendasi di Pilkada Muna Barat (Mubar). Dimana, dia (Rajiun) menjanjikan lahan untuk kantor dan memperbesar perolehan kursi di DPRD, tapi janji itu tidak dipenuhi.

“Jadi bohong kalau dia bungkam Desk Pilkada. Apa sih kehebatanya dia. Harusnya dia mengukur diri. Lagian, saya hanya cecar dia soal komitmen saja,” tegas Litanto.

Mantan Sekretaris DPD PDIP Sultra itu menerangkan, di hadapan Desk, Rajiun mengaku telah membantu membesarkan PDIP di Mubar. Namun, setelah dikonfrontir ke Ketua DPC, Mahmud, ternyata tidak benar.

“Maaf ya, saya hanya sampaikan ke dia (Rajiun) agar stop berbohong. Kita terus pantau apa yang ada di DPC,” ungkapnya.

Dalam penjaringan Balon bupati-wakil bupati, partai berlambang banteng moncong putih itu terbuka bagi semua figur. Akan tetapi, bagi yang sebelumnya telah mendapat rekomendasi, maka komitmennya dipertanyakan.

“Kalau komitmennya sudah tidak jelas, itu menjadi catatan khusus untuk diteruskan ke DPP,” ujarnya.

Selain dirinya yang mewawancarai Rajiun, ada juga LM Rusman Emba selaku Ketua Desk Pilkada. Namun, Rusman tidak memberikan banyak pertanyaan, karena posisinya juga sebagai Balon yang terdaftar di PDIP.

“Pak Rusman punya etika, karena dia calon juga, sehingga hanya bertanya soal komitmen terhadap partai saja, dan saya yang mempertajamnya,” bebernya.

Mantan Calon Bupati Konawe itu juga meluruskan soal Rusman bisa mewawancarai dirinya sendiri. Katanya, itu jangan dimultitafsirkan. Rusman tetap diwawancara oleh Desk Pilkada.

“Jangan salah menilai, Pak Rusman kebetulan ada di dalam ruangan dan langsung diwawancara oleh Desk Pilkada, jadi bukan wawancara diri sendiri,” tutupnya.

Reporter: Naryo
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button