Muna

Dianggap Belum Prioritas, Water Fron City Dibiarkan Mangkrak

Dengarkan

MUNA, DETIKSULTRA.COM- Perencanaan pembangunan yang dilakukan Pemkab Muna terkesan tidak matang. Buktinya, banyak kegiatan-kegiatan yang menelan anggaran miliaran rupiah pembangunanya mangkrak. Sebut saja, pembangunan water fornt city di kawasan pelelangan ikan Pasar Laino yang menelan anggaran sebesar Rp 5 M pada APBD-P 2018 lalu.

Proyek penimbunan laut yang dikerjakan PT Fraya Putri Appang terbengkalai. Karena pekerjaanya tak jua tuntas hingga batas waktu yang ditentukan, sehingga pekerjaan dihentikan dan perusahaan diblakclist.

[artikel number=3 tag=”muna,pembangunan”]

Ironisnya, Pemkab belum ada tanda-tanda untuk melanjutkan pembangunan itu. Parahnya lagi, Kadis PUPR, Edi Uga mengaku, pekerjaan tersebut dianggap belum prioritas, sehingga anggarannya tidak dimasukan dalam dokumen APBD-P 2019.

“Karena belum prioritas, anggaranya ditiadakan tahun ini,” kata Edi Uga.

Pernyataan mantan Asisten II itu berbanding terbalik dengan apa yang diucapkan Bupati Muna, LM Rusman Emba. Bupati membangun water front city itu untuk menata kawasan pantai sehingga bisa terlihat lebih indah.

Pantauan Detiksultra.com dilokasi, masih banyak item pekerjaan yang belum selesai dikerjakaan. Diantaranya, volume timbunan tanah masih kurang. Begitu juga tegel dan perahu yang merupakan icon tidak diselesaikan.

Reporter : Naryo
Editor: Sumarlin

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button