Mayat Perempuan yang Ditemukan Tanpa Busana di Mubar Seorang ODGJ
MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Warga Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat digegerkan dengan penemuan mayat inisial NR (14), yang merupakan warga Desa Masara, Kecamatan Kusambi. Diketahui, NR sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, karena sejak meninggalkan rumah pada 30 April 2024 lalu, NR sudah tidak pulang lagi, hingga akhirnya ditemukan oleh sejumlah warga di lorong Kawite-wite, Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Kusambi.
Sekitar 10 hari meninggalkan rumah tanpa kabar, tepatnya pada Jumat (10/5/2024), korban ditemukan oleh sejumlah warga, namun sudah dalam kondisi tak bernyawa. Jasadnya pun sudah membusuk di dalam hutan dengan jarak sekitar dua kilo meter dari permukiman warga.
Penemuan ini sempat menimbulkan prasangka di mata publik. Pasalnya, saat korban ditemukan, mayatnya dalam keadaan telanjang dan pakaiannya berserakan di sekitar tempat kejadian. Beragam asumsi publik pun bermunculan, bahwa kematian korban dinilai janggal, tidak wajar dan sengaja dibunuh oleh seseorang.
Saat awak media ini mendatangi kediaman orang tuanya, ibu korban, Andriati (34), mengaku bahwa anak satu-satunya itu selama ini mengalami riwayat gangguan mental atau Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) sejak lahir. Dalam kesehariannya, sudah menjadi kebiasaan NR pergi meninggalkan rumah hingga larut malam, bahkan sampai pagi.
“Sudah kebiasaannya selama ini kalau dia pergi terkadang sehari semalam baru dia pulang di rumah,” ungkap Andriati saat dijumpai, Sabtu (11/05/2024).
Tidak hanya itu, NR juga selama ini jarang berinteraksi dengan teman-temannya. Bahkan saat melihat orang pun, korban selalu bersembunyi dan merasa ketakutan, sehingga tempat bermainnya lebih banyak di lingkungan yang sunyi yang jarang dilalui orang.
“Tempat bermainnya selalu di belakang rumah, kalau pulang kadang dia bawa jambu batu yang di dapat di tempat bermainnya,” imbuh ibu korban.
Andriati mengaku, selain mengalami gangguan mental, NR juga selama ini memiliki riwayat tuna wicara. Tidak hanya itu, korban juga selama ini memiliki kebiasaan melepaskan pakaian yang melekat di tubuhnya di saat hendak buang hajat. Meskipun saat berada di dalam maupun luar rumah.
“Seperti orang hilang ingatan begitu, kalau sudah tiba waktunya, dia langsung melepas pakaiannya, kadang saya sering temukan kotoran di celananya dan selalu saya bersihkan,” bebernya.
Andriati mengaku, korban selama ini tidak jauh-jauh saat pergi meninggalkan rumah. Apalagi sampai memasuki lorong Kawite-wite Desa Tanjung Pinang yang jaraknya sekitar 2 kilometer.
“Sudah dua kali dia pergi begini. Tapi pertamanya dia sempat pulang, setelah ke dua kalinya ini tidak pulang lagi. Kami juga sempat melakukan pencarian dengan bantuan warga, namun tidak membutuhkan hasil. Nanti setelah sepuluh hari hilang baru ditemukan jasadnya” ucapnya dengan pilu.
Ia pun menyesalkan kepergian anak semata wayangnya itu hingga ditemukan di hutan dalam kondisi mengenaskan. Namun, Andriati bersama keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menolak untuk dilakukan visum serta bersepakat untuk tidak melakukan tuntutan hukum. Apalagi mereka sudah menandatangani surat kesepakatan yang dibuat oleh pihak Polsek Kusambi untuk tidak mengusut kasus ini. Pihak keluarga menduga, NR meninggal karena lelah dan kelaparan.
“Ini semua sudah takdir dari Allah SWT,” tutupnya. (bds)
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan