KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pengamat Politik Sulawesi Tenggara (Sultra), Najib Husein, memprediksi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Konawe Selatan (Konsel), akan melahirkan tiga pasangan calon (Paslon).
Hal itu berdasarkan pengamatan dilapangan, jika beberapa pekan terakhir ini Najib Husein, melihatnya ada figur baru yang tengah menggeliat mensosialisasikan diri kepada masyarakat Konsel.
Sebut saja Rusmin Abdul Gani dan Senawan Silondae. Teranyar isu majunya Wakil Ketua DPRD Sultra, Muhamad Endang SA bersama Wahyu Ade Pratama yang kini tersebar di media sosial (Medsos), walaupun belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak.
Sehingga calon kepala daerah (Cakada) yang sudah mendeklarasikan diri bakal maju baik secara resmi maupun secara semiotik di Pilkada Konsel tahun ini yakni, Surunuddin Dangga (Petahana), Irham Kalenggo dan Beangga Hariyanto, Rusmin Abdul Gani dan Senawan Silondae, serta Muhamad Endang SA dan Wahyu Ade Pratama.
Namun, menurut Najib Husein, di Pilkada Konsel tetap akan melahirkan tiga Paslon. Konfigurasinya yaitu Surunuddin Dangga, Rusmin Abdul Gani dan Irham Kalenggo. Sebaliknya, Surunuddin Dangga, Muhamad Endang SA dan Rusmin Abdul Gani.
“Konsel maksimal akan lahir tiga Paslon jika ini terjadi akan menguntungkn buat petahana. Apalagi isu yang dijual Rusmin dan Irham untuk mengalahkan Surunuddin adalah isu putra daerah atau putra Konsel, sehingga basis suara akan terbelah di dua kubu,” kata dia, Minggu (28/6/2020).
Lanjut dia, beda cerita jika Muhamad Endang SA dan Wahyu Ade Pratama betul-betul bakal kembali bertarung di Pilkada Konsel, maka hal ini akan membahayakan buat petahana.
Sebab, kekuatan Muhamad Endang SA sendiri dinilai masih dapat bertarung ketat dengan Surunuddin Dangga, apalagi jika ditambah dengan Wahyu Ade Pratama yang sudah pasti akan menjual jasa mantan Bupati dua periode, almarhum Imran, yang tak lain adalah ayahnya.
“Sehingga upaya petahana untuk memborong partai wajar dilakukan, untuk menutup ruang bagi para kompetitor. Jadi hanya pilihan partai yang menentukan kemana arah pertarungn di Konsel,” bebernya.
Bahkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari ini menjabarkan bahwa sangat sulit jika Muhamad Endang SA dan Irham Kalenggo maju bersama di kontestasi lima tahunan ini sebagai kompetitor.
Pasalnya, hingga saat ini surat tugas dari Partai Golkar untuk Irham Kalenggo belum juga diterbitkan, sehingga peluang besar untuk mendapatkan pintu partai lebih besar ke Surunuddin Dangga, karena surat tugas sudah lebih dulu terun ke Surunuddin Dangga.
Sementara Muhamad Endang SA kemungkinan besar dapat bertarung menggunakan kendaraan Partai Demokrat, ditambah Wahyu Ade Pratama dengan Partai Gerindra.
BACA JUGA:
- AJP-ASLI Blusukan di Kecamatan Baruga, Janji Muluskan Jalan hingga Permudah Pelaku UMKM
- IAIN Kendari Gelar Dialog Publik, Bahas Keunggulan dan Rekognisi Perguruan Tinggi Agama
- Jaga Warisan Budaya dan Perkuat Identitas Lokal, Dikbud Sultra Gelar Expo Tenun
“Desain politiknya, jika Irham gagal dapat Golkar maka berat untuk melawan partai yang membesarkan dia. Irham sudah pasti lebih memilih bergabung dengan endang walaupun dengan posisi dibelakang layar,” kata dia.
“Karena jika Irham maju dengan menggunakan kendaraan lain, saya ragu. Karena tiga kali pertanyaan itu saya ajukan dipanelis tiga partai, Irham secara psikologis berat untuk menjawab iya,” sambungnya.
Lain halnya dengan Rusmin Abdul Gani. Kata Najib, pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini berangkat tanpa memiliki kendaraan partai, seperti Paslon lainnya yang sudah melekat, walaupun belum dapat dipastikan untuk mendapat pintu partai.
“Rusmin kelemahannya tidak punya partai, apalagi saat ini Rusmin dan Surunuddin sedang bertarung mendapatkan pintu dari Partai Hanura. Kuncinya, jika Rusmin dapat pintu maka dipastikan Rusmin maju bersama Senawan,” jelasnya.
Kemungkinan terburuknya, jika finisingnya rekomendasi Partai Hanura jatuh ditangan Surunuddin Dangga, maka di Pilkada Konsel bisa berpotensi satu lawan satu (Head to Head).
“Bisa head to head antara Surunuddin vs Endang atau Surunuddin vs Irham. Intinya Konsel tidak akan kotak kosong,” pungkasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via