KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dua pasangan calon bupati Ahmad Syafei-M jayadin dan Asmani Arif-Syahrul Beddu, bersaing mendapatkan suara pemilih untuk menduduki kursi nomor satu di Kabupaten Kolaka. Popularitas dan elektabilitas kandidat di mata calon pemilih menjadi indikator penting untuk meraup suara terbanyak, di pilkada serentak 27 Juni nanti.
Dari data survey yang terpublikasi, dominan pemilih di Kabupaten Kolaka bertipe rasional dibanding tipe pemilih sosiologis dan psikologis. Pemilih rasionalis merupakan tipe pemilih berdasarkan pertimbangan kemampuan pasangan calon bupati.
Sinergi Data Indonesia (SDI), mengategorikan tipe pemilih seperti itu merupakan pemilih cerdas. Peneliti SDI, Viki Hamzah mengungkapkan, persentase pemilih rasional Kolaka terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 63,86 persen memilih pasangan Ahmad Syafei-M Jayadin.
Dua indikator utamanya karena keduanya cukup berpengalaman dan berprestasi.
“Pemilih rasional dominan di Kolaka, karena keduanya cukup pengalaman dan berprestasi,” ungkap Viki.
Sedangkan tipe pemilih sosiologis yang memilih berdasarkan sikap dan kepribadian calon bupati hanya 19,32 persen.
Pemilih berdasarkan kesamaan latar belakang dengan calon bupati, misalnya agama, suku, dan sebagainya, yang terkategori sebagai pemilih psikologis mencapai 6,82 persen.
Di Kabupaten Kolaka, 12 kecamatan diperebutkan dua paslon bupati untuk meraup perolehan suara, yakni Baula, Iwoimendaa, Kolaka, Latambaga, Polinggona, Pomalaa, Samaturu, Tanggetada, Toari, Watubangga, Wolo, dan Wundulako.
Reporter: Dahlan
Editor: Ann