KOLAKA UTARA, DETIKSULTRA.COM – Bawang merah merupakan salah satu komoditi utama masyarakat Desa Totallang, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Setiap tahunnya petani bawang merah di Desa Totallang mampu menghasilkan bawang merah hingga ratusan ton dengan kualitas yang cukup bagus.
Menurut keterangan Asmin (40), salah satu petani bawang merah yang berdomisili di Desa Totallang, bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan Desa Totallang denga luas kawasan penanaman kurang lebih 50 hektar yang setiap tahunnya digunakan untuk lokasi pembudidayaan bagi petani bawang merah khusus bidang holtikultura.
“Benih bawang merah yang kami budidayakan bukan benih biasa, melainkan benih bersertifikat pembagian pemerintah yang menggunakan label Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Label ini membuktikan bahwa mutu dan kualitas benih betul-betul dijamin dengan adanya pengakuan dari pemerintah yang sudah disertifikasi di lab dengan daya tumbuh yang cukup baik,” kata Asmin kepada detiksultra, Selasa (15/10/2019).
[artikel number=3 tag=”bawang,kolut”]
Sepintas, jelas Asmin, benih kelihatan agak membusuk tapi pada dasarnya benih tersebut sangat bagus karena pembusukan tersebut merupakan perembesan dari getah yang keluar dari benih bawang merah.
“Dengan perembesan atau pembusukan semacam ini menyebabkan daya tumbuh dari benih bisa serentak dan tidak bervariasi. Sementara jika tidak ada perembesan, daya tumbuh benih pasti bervariasi, ada yang cepat dan ada yang lambat,” lanjutnya.
Asmin juga mengungkapkan, dirinya bersama beberapa warga lainnya mulai melakukan penangkaran benih bawang merah dan hasilnya sudah dilaporkan ke pihak BPSB untuk mendapatkan izin atau sertifikat.
“Untuk bawang sayur itu panennya bisa 55 hari setelah ditanam sementara bawang yang akan dijadikan bibit maksimal 60 sampai 65 hari ditanam baru bisa layak dijadikan benih,” ungkap dia.
Untuk saat ini, petani sudah berhasil memanen setiap tahunnya di atas 100 ton bahkan tahun 2016 lalu ketika panen raya, petani bawang telah menghasilkan bawang merah sebanyak 200 ton lebih.
“Hanya saja, kendala utama masyarakat ketika panen raya tiba itu pemasarannya. Sampai saat ini pasar lokal di Kolut khususnya pasar Lacaria Lasusua hanya mampu membeli bawang petani sekitar 1 ton perhari. Kami berharap pemerintah mau membantu petani untuk menyiapkan bantuan transportasi ketika panen raya tiba sehingga bawang petani bisa didistribusikan ke daerah lain di luar Kolut seperti Kolaka, Kendari, Bombana dan daerah-daerah lainnya. Kalau tidak, setiap tahunnya petani akan mengalami kerugian,” harap Asmin.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Rani