KonaweMetro Kendari

Puluhan Mahasiswa Unilaki Berdemo Tuntut Pencabutan Skorsing 10 Rekannya

Dengarkan

KONAWE, DETIKSULTRA.COM – Puluhan mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki) Konawe mengelar aksi demonstrasi di depan kampus, Jumat (28/5/2021). Mereka menutup gerbang dan gedung rektorat.

Aksi ini sebagai solidaritas atas terbitnya surat no : 064/021/DI/IV/2021 tentang pemberian skorsing kepada 10 mahasiswa.

Mahasiswa yang berunjuk rasa ini menuntut ingin bertemu Rektor Unilaki untuk memberikan klarifikasi kepada rektor tentang skorsing 10 rekan mereka.

Muh. Ebit, dalam orasinya menjelaskan pemberian skorsing kepada 10 siswa tersebut tidak berdasar. Pasalnya, 10 mahasiswa yang diskorsing melakukan aksi unjuk rasa mempertanyakan dana pembangunan dan matris yang tiap tahun selalu dilakukan.

“Tiga hari mereka demo tapi tidak ada yang temui, hari pertama mereka sempat ditemui oleh wakil rektor (WR) III namun beliau tak memberikan jawaban,” ujarnya.

Pada saat itu ke-10 mahasiswa meminta kepada WR III untuk mengatur jadwal pertemuan antara mahasiswa dan rektor guna membahas keterbukaan dana pembangunan.

“Namun WR III tak menanggapi permintaan mereka. Malah mengatakan kalau mau tutup kampus tutup saja,” tambahnya.

Menurutnya, dasar ke-10 mahasiswa yang diskorsing melakukan penutupan kampus pada 5-8 April berdasar dari kata WR III. Setelah tiga hari melakukan aksi, mereka ditemui WR III untuk meminta aksinya dihentikan dan menjanjikan kepada mereka untuk dipertemukan dengan rektor.

“Bukannya surat pertemuan dengan rektor yang mereka dapatkan sesuai janji WR III namun surat skorsing,” katanya.

Muh. Ebit S. menambahkan, mereka akan menutup kampus Unilaki sampai rektor menemui massa aksi.

“Kami akan menutup kampus sampai ditemui rektor dan skorsing dicabut,” ujar Ebit.

Rivaldi, salah satu mahasiswa yang diskorsing menambahkan bahwa skorsing ini dilakukan tanpa ada pemanggilan klarifikasi dari pihak mahasiswa. Ia juga menilai skorsing 10 mahasiswa ini tidak mendasar.

“Kami dituding melakukan pelanggaran, tetapi tidak pernah dipanggil untuk mengklarifikasi apa yang kami langgar,” ujarnya. (bds*)

Reporter : Hiswan Pagala
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button