Bombana

JALIN Indonesia Tuding Aktivitas Tambang jadi Penyebab Banjir di Bombana

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Beberapa pekan terkahir, Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilanda bencana banjir, hingga merendam pemukiman warga.

Direktur Jaringan advokasi lingkungan (Jalin) Indonesia, Dr. Fatahillah mengatakan banjir terjadi bisa jadi disebabkan oleh rusaknya lingkungan dan alam di wilayah itu.

Sebab, Pulau Kabaena merupakan daerah salah satu penghasil tambang nikel di bumi anoa, selain Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Kolaka Utara (Kolut), Konawe, dan daerahnya lainnya.

“Patut diduga akibat adanya peralihan alih fungsi kawasan hutan menjadi wilayah pertambangan, menjadi pemicu banjir,” ungkap dia, Selasa (2/2/2021).

Dengan adanya perambahan hutan yang beralih fungsi menjadi kawasan pertambangan, maka secara otomatis daerah serapan air juga tentu semakin berkurang.

Sehingga bencana banjir pun terjadi, dan yang menjadi korban bukan para pengusaha tambang, tetapi masyarakat sekitar yang merasakan dampak tersebut.

Fatahillah pun bilang selaku orang yang berkecimpung di dunia advokasi lingkungan, dirinya tidak akan membiarkan hal tersebut terus terjadi. Apalagi, yang dirugikan bukan pengusaha tetapi masyarakat.

Makanya sebagai aksi pedulinya terhadap masyarakat, pihaknya bakal mengajukan gugatan atas pelanggaran lingkungan yang diduga dilakukan para pengusaha tambang.

Tak hanya para pengusaha tambang, ia juga akan melaporkan pemerintah sebagai pihak terkait. Sebab, pemerintah terindikasi melakukan pembiaran atas dugaan kerusakan lingkungan.

“Sementara kita sedang mengumpulkan bukti-bukti dugaan pelanggaran lingkungan, tunggu saja,” bebernya.

Lebih lanjut, lelaki yang berprofesi sebagai pengacara ini menyebutkan untuk di Pulau Kabaena yang memilki wilayah konsensi yakni PT. Timah Eksplomin, PT. Billy Indonesia, PT. Trias Jaya Agung, PT. Shantun Resourches, PT. Cahaya Saga Utama.

Lalu PT. Cromindo Lestari, PT. Anugrah Harisma Barokah (AHB), PT. Orextend Indonesia, PT. Timang Exploming, PT. Eka Panca Reksa, PT. Satria Lima Utama, PT. Internasional Mining Jaya.

Kemudian PT. Tekonindo, PT. Suprema Alam Resources, PT. Artha Bumi Mineral, PT. Bakti Bumi Sulawesi, PT. Margo Karya Mandiri, PT. Pasivic Tambang Porovita, PT. Trias Jaya Abadi Kabaena, PT. Agrobudi Baramulia Mandiri.

“PT. Tambang Bumi Sulawesi, PT. Cromindo Lestari Nusantara, PT. Almharig dan PT. Tonia Mitra Sejahtera,” tutupnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button