Pemilu Damai dan Demokratis, KPU Kendari Edukasi Pemilih Pemula Soal Politik Uang
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari melakukan sosialisasi ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kendari. Ini dilakukan guna mengedukasi para pemilih pemula yang akan menyalurkan hak pilihnya di pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.
Ketua KPU Kota Kendari Jumwal Saleh menekankan kepada siswa-siswi calon daftar pemilih tetap (DPT) kategori milenial itu, agar menjadi pemilih yang cerdas dan bijak.
Cerdas dan bijak menurut dia, pemilih patut menghindari yang namanya politik uang atau money politic. Biasanya politik uang ini digunakan oleh para kandidat atau calon tertentu, dengan tujuan untuk meraup suara sebanyak-banyaknya.
Kebiasaan ini pun terus berlangsung di setiap penyelenggaraan pemilu maupun pilkada. Bukan hal yang tabu lagi, makanya KPU dengan sosialisasi yang dilakukan, calon pemilih pemula bisa teredukasi, utamanya menolak politik uang.
Dengan menolak politik uang, tentunya menjadi bagian dari upaya semua pihak mewujudkan pemilu dan pilkada yang damai, aman, bermartabat dan demokratis.
“Jumlah pemilih muda termasuk siswa di
dalamnya pada Pemilu 2024 mendatang
jumlahnya terus meningkat bahkan bisa
mencapai 45 hingga 60 persen. Jadi suara
kalian sangat menentukan nasib bangsa ini, olehnya itu mari gunakan hak pilihnya dengan baik dan benar,” tutur dia, Rabu (16/11/2022).
Sementara itu, anggota KPU Kota Kendari, Asril menjelaskan sosialisasi ini bukan hanya soal edukasi politik uang, namun pihaknya juga turut mensosialisasikan tentang hari H pemilu dan pilkada 2024 serta jenis-jenis surat suara yang nanti akan dicoblos.
Asril menjelaskan, bahwa dalam pemilu 2024 ada lima jenis surat suara yang dipilih, meliputi surat suara presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota Kendari.
Sedangkan pada pilkada surat suara yang
didapatkan pemilih adalah surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, walikota dan wakil walikota, bupati dan wakil bupati.
Olehnya itu, Asril tak lupa mengajak para siswa agar menjadi pemilih yang cerdas, yakni menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nuraninya bukan karena politik uang atau dimobilisasi oleh calon tertentu.
“Untuk pertama kali bangsa Indonesia
menyelenggarakan pemilu dan pilkada di
tahun yang sama walaupun berbeda bulan,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki