Yayasan Lazuardi Ibnu Sina Tanamkan Cinta Budaya Indonesia Sejak Dini
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sekolah Yayasan Lazuardi GIS Ibnu Sina Kota Kendari menggelar karnaval budaya dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke – 91 yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.
“Tiap tahun rutin kami peringati, kalau tahun lalu kami adakan fasion show budaya. Jadi semua siswa itu mengenakan pakaian adat dari seluruh Indonesia,” ujar Kepala Sekolah Yayasan Lazuardi GIS Ibnu Sina Kendari, Andi Reni Nur, Kamis (30/10/2019).
Namun kata dia, tahun ini konsepnya agak berbeda dengan tahun lalu. Setiap siswa harus mempresentasikan setiap makanan khas daerah dan menggunakan pakaian adat daerah, sesuai hasil lot yang ditentukan oleh pihak sekolah.
[artikel number=3 tag=”pendidikan,budaya”]
“Jadi kita buat lot di dalamnya ada semua daerah di Indonesia. Tiap kelas mengambil. Sembilan daerah itu yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan, Padang, Palembang, Aceh, Bali dan Sulawesi Tenggara,” kata dia.
“Jadi tiap kelas mempersentasikan makanan sesuai daerahnya seperti daerah Bali mereka jelaskan makanan khasnya. Kalau Sulawesi Tenggara pamerkan Sinonggi, ada sate pokea dan lain – lain,” terangnya.
Tujuan dari kegiatan ini, lanjut dia, semata – mata untuk memperkenalkan sejak dini, bahwasannya bangsa Indonesia itu memiliki keanekaragaman budaya mulai dari bahasa, adat hingga kuliner.
Sebab kata dia, budaya bangsa Indonesia hendaknya diperkenalkan secara dini melalui metode menarik. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh dengan rasa mencintai budaya bangsa.
“Indonesia itu kaya, jadi kita perkenalkan sejak dini. Misalkan mereka beranjak ke tingkat pendidikan seperti SMP atau SMA mereka tidak canggung lagi dan tahu akan budayanya sendiri. Itulah melalui edukasi seperti ini kami lakukan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia,” terangnya.
Dia pun berharap, anak – anak didiknya di Sekolah Yayasan GIS Ibnu Sina ini agar menjunjung tinggi adat istiadat mereka masing – masing dan budaya bangsa Indonesia.
“Harapannya anak – anak bisa menjunjung tinggi nilai moral dan budaya dan bangga terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia,” tutupnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani