KENDARI, DETIKSULTRA.COM -Pusat Kemitraan Global Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat kuota sebanyak 250 mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Jerman.
Ketua Pusat Kemitraan Global UHO Kendari Dr. Eng. Sudarsono mengatakan, program magang ini adalah bagian dari program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka yang merupakan kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurutnya, magang di luar negeri merupakan hal yang harus dilakukan karena mahasiswa di sana akan dilatih sebaik mungkin sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh mahasiswa.
“Alhamdulillah UHO tahun ini telah mendapatkan kuota itu. Kami juga mengundang semua program studi, untuk segera mendaftar, tidak ada batasan kuota setiap fakultas silakan mendaftar free,” jelasnya, Jumat (5/5/2023).
Pusat Kemitraan Global UHO Kendari melakukan sosialisasi program magang di Jerman kepada sejumlah program studi dan mahasiswa di kampus negeri tersebut.
Ia melanjutkan, magang yang akan dilakukan selama tiga bulan dapat diikuti setiap mahasiswa UHO di semua fakultas. Pemagangan, lanjut Sudarsono, ajang belajar sekaligus mencari pengalaman apalagi Jerman salah satu negara maju di bidang teknologi.
Sudarsono berharap dengan mengikuti magang di Jerman, mahasiswa mempunyai nuansa dan etos kerja baru karena mereka akan bekerja bersama masyarakat internasional yang ada di Jerman dari berbagai negara. Selain itu, bisa memiliki jejaring yang lebih luas.
Direktur Sinar Harapan Bangsa, Enik Walkoning menuturkan, setelah mahasiswa UHO mendaftar dan memiliki sejumlah surat-surat resmi seperti visa dan lainnya maka akan langsung diberangkatkan pada Oktober 2023.
Setelah itu, para mahasiswa diberangkatkan dan tiba di Jerman, pihak agensi akan menjemput di bandara setempat lalu dibawa ke tempat tinggal. Setelah itu mereka akan diarahkan ke tempat mereka bekerja.
Enik menyebut sejumlah perusahaan logistik mitra Sinar Harapan Bangsa (SHB) yang akan menjadi tempat magang para mahasiswa UHO Kendari di antaranya Amazon, DHL, pabrik tekstil dan lainnya.
“Itu mereka membuat merchandise, membuat beberapa pernak-pernik untuk pemain sepak bola kita. Ada juga yang ditempatkan di pabrik buah yaitu kerjanya sortir-sortir buah saja, ada juga yang kita tempatkan di pabrik cokelat,” pungkas dia. (bds)
Reporter: Betyrudin
Editor: Biyan
