MUI Sultra: Jangan Hapus Pelajaran Agama
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sultra, KH Muslim menilai, wacana penghapusan pelajaran agama di sekolah yang belakangan ini tersebar di tengah masyarakat adalah ide yang harus ditolak.
Pasalnya, kata dia, nilai-nilai agama itulah yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terjadi keteraturan dalam kehidupan seorang muslim.
“Pelajaran agama itu wajib ada, bahkan sekarang itu malah mutlak diajarkan. Karena ajaran agama itulah yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berkaitan sebagai hamba Allah maupun sebagai masyarakat di sebuah bangsa yang merdeka,” katanya kepada Detiksultra.com via telepon, Senin (15/7/2019).
[artikel number=3 tag=”pendidikan,mui”]
Selain itu, Ketua Nahdatul Ulama (NU) Sultra ini menambahkan, kalau saja pendidikan agama itu tidak diajarkan lagi secara formal di sekolah, maka akan membahayakan generasi muda, karena dalam pendidikan agama itu mengajarkan banyak hal, diantanya etika, normal dan syariah.
Olehnya itu, lanjut dia, para pelajar jangan hanya digenjot dalam mempelajari ilmu teknologi, sains, dan pelajaran umum lainnya, tapi juga yang utama adalah pelajaran agama.
“Bagi saya, pendidikan agama itu tidak boleh dihapus, mesti tetap diajarkan. Justru dengan pendidikan agama itu akan berlanjut terus menerus, ada yg secara formal dan non formal, bahkan diajarkan sampai di dalam rumah tangga,” lanjutnya.
Diketahui, isu tersebut mulai beredar dari pernyataan Praktisi Pendidikan, Setyono Djuandi Darmono, yang mengusulkan agar pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah.
Setyono Darmono yang merupakan pendiri President University sekaligus Chairman Jababeka itu berpendapat, bahwa agama cukup diajarkan orangtua masing-masing atau lewat guru agama di luar sekolah.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani