Advertorial

Kasus DBD Kendari Tinggi, DPRD Kendari Imbau Tingkatkan Hidup Bersih

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kendari merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tenggara per Desember 2023 hingga awal bulan Januari 2024. DPRD Kendari mengharapkan semua pihak bekerjasama dalam mengatasinya. Hal terpenting yang harus dilakukan ialah mengedepankan hidup bersih.

Anggota Komisi III DPRD Kendari, La Ode Ashar mengatakan, mengatasi lonjakan kasus DBD perlu kerja sama semua pihak, baik masyarakat maupun instansi terkait. Artinya masing-masing pihak menjalankan tanggung jawabnya.

“Namun apapun yang dilakukan pemerintah jika masyarakat tidak menjaga kesehatan dan kebersihan hasilnya akan sama saja,” katanya, Senin (22/01/2024) saat ditemui di ruang kerjanya.

Foto: Ilustrasi DBD.

Ia mengajak agar warga Kendari bisa mengantisipasi DBD dengan melakukan aksi pemberantasan nyamuk aedes aegypti. Melakukan pembersihan di lingkungan sekitar rumah dengan langkah-langkah 3M yakni menguras, menutup dan mengubur. Jika melihat genangan air agar segera menguras dan membersihkan baik di lingkungan sosial maupun di tempat kerja.

“Kita harus lakukan langkah-langkah secara nyata secara bersama-sama demi menyelamatkan keluarga kita, tetangga kita dan selamatkan seluruh masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, melakukan kunjungan ke pasien DBD yang dirawat di RS Bahteramas Sultra. Pada kunjungan tersebut, diketahui sejak Bulan Desember 2023 sampai dengan awal Bulan Januari 2024 sudah tercatat 396 penderita DBD di 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Kendari merupakan urutan pertama dalam kasus DBD yakni 60 persen dari jumlah yang ada atau 260 dari 396 kasus.

Sementara itu, Direktur Umum RSUD Bahteramas, Hasmudin mengatakan, jumlah pasien yang positif DBD sejak awal Januari berjumlah 64 orang.

ilustrasi

“Sejak 1 Januari lalu jumlah pasien positif DBD itu sebanyak 64 orang, namun sebagian pasien sudah sehat dan diperbolehkan pulang,” terangnya.

Dari jumlah positif sebanyak 64 pasien tersebut yang saat ini tengah dirawat sebanyak 39 orang yang terdiri dari anak-anak 15 orang dan dewasa 24 orang.

“DBD ini kan endemik, di mana pada bulan-bulan tertentu ada kencenderungan naik, dimana saat musim penghujan begini memang mulai naik,” ucapnya.

Diketahui pula, satu pasien DBD meninggal adalah seorang balita berusia empat tahun yang dirawat sejak 2 Januari 2024 lalu. Sebelumnya pasien ini dirawat di RS Hati Mulia selama sepekan dan kemudian dirujuk di RS Bahteramas Sultra dengan kondisi berat dan shock syndrome. (Adv)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button