Opini

Transformasi Kepemimpinan Muda Dalam Pemilu Kada Serentak Di Sulawesi Tenggara

Dengarkan

Transformasi Kepemimpinan Muda Dalam Pemilu Kada Serentak
Di Sulawesi Tenggara
Oleh : DRLAK

Gonta gaganti pasangan para kandidat Gubernur semakin intens, liat saja mungkin ASR ngak bisa dapatkan Gerindra, makanya nyeruduk PDIP lewat pasangan Bersama Hugua, alhasil bisa saja pasangan LA – Laode Ida, jadi rungkat. Sedangkan di permasalahan kandidat lain dukungan Surya Paloh belom final soal pasangannya Tina NA konon Bersama Syafei kahar atau RB dari Golkar, boleh jadi halini masih menunggu keputusan PKB. Begitu juga dengan Ruksamin yang semakin meredup pasca Run way yang digelarnya bulan juni lalu. Prediksi ini seperti analisis dalam tulisan saya yang lainnya, bahwa ujung dari permainan politik tingkat lokal akan menyerupai koalisi pilpres, lalu dengan menghadirkan wacana dua pasangan calon kandidat dimana patronasenya dimotori oleh Gerinda Golkar Pan dan partai tambahan lainnya akan bergabung dalam koalisi KIM dan rencana koalisi Perubahan yang di motori dua magnitut partai secara face to face Gerindra vs PDIP.

Kalau melihat dari time line KPU sekarang ini kudu ada strategi jitu agar tetap image pencitraan yang tetap positif, karena waktu efektif tinggal 2 minggu untuk melakukan pendaftaran pasangan calon peserta pemilu kada. Sementara semua kandidat belum ada yang fix pintu politiknya untuk di usung mendaftar ke kpu sebagai peserta pemilu kada serentak.

Satu hal lagi bagaimana dengan wakil gubernur yang memenuhi keinginan transformasi pemimpin muda, mengingat para kandidat sangat di dominasi dari generasi “beby bom”, maka perlu menjadi alternatif untuk menghadirkan pemimpin seorang wakil gubernur dari kalangan generasi muda dengan racikan daratan dan kepulauan sebagai bentuk transformasi kepemimpinan dari generasi muda. Dengan kehadiran tokoh muda sebagai upaya transformasi kepemimpinan muda di pemilu kada serentak di sultra harus mendapat ruang untuk berkiprah, mengingat pemilik suara didominasi dari kalangan muda disulawsi tenggara yamana banyak di dominasi dari kalangan gen Z dan milenial.

Dalam momentum sekarang penting untuk menghadirkan pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mewakili generasi muda yang memiliki rekam jejak yang mumpuni. Pada konteks ini, transformasi kepemimpinan muda menjadi sangat relevan, mengingat dominasi kandidat dari kalangan “colonial” (kolot tapi milenial) datang generasi yang lebih tua. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana generasi muda dapat berperan dalam perubahan kepemimpinan daerah.

Perlu juga disadari pada konteks politik makro saat ini, keadaan kepastian terkait para kandidat peserta pemilu kada masih belum rampung koalisi partai pengusung sampai saat ini, dinamika pengusungperpolitikkan di Sultra menunjukkan bahwa beberapa kandidat belum mendapatkan dukungan penuh dari partai politik.

Hal lainnya, adalah terbatasnya waktu dalam pendaftaran dati timeline kpu yang tinggal dua minggu kedepan waktu yang efektif, sedangkan semua kandidat harus segera memfinalisasi dukungan politik mereka Bersama pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur. Dari formasi yang di tawarkan masing peserta kontestan adalah yang mungkin bisa hadirkan calon wakil gubernur dengan menyediakan ruang bagi regenerasi kepemimpinan, dimana kebutuhan mendesak untuk menghadirkan pemimpin dari kalangan generasi muda, yang dapat membawa perspektif baru dan inovatif dalam pemerintahan.

Apa dan kenapa penting dan urgen melakukan transformasi wakil gubernur dari kalangan kaum muda yang inovatif dan kreativitas, kecenderungannya lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan inovasi dan mampu kolaborasi. generasi muda dapat membawa pendekatan yang lebih segar dalam menyelesaikan permasalah daerah.

Pemimpin dari kalangan orang muda mampu mengkominikasikan dan keterhubungan dengan Generasi Z dan Milenial, yang juga sebagai Pemimpin muda lebih mampu berkomunikasi dan memahami aspirasi generasi angkatannya, yang merupakan kelompok demografis yang signifikan dalam mendulang suara nantinya. Dengan kehadiran munculnya pemimpin muda dapat menarik lebih banyak partisipasi pemilih, ini penting dalam Pendidikan politik terutama dari kalangan pemuda, yang mungkin merasa terpinggirkan oleh kandidat-kandidat yang lebih seior.

Menyadari sepenuhnya bahwa dengan merangkul generasi muda tentu akan membutuhkan strategi khusus untuk mendorong kepemimpinan muda tampil sebagai wakil gubernur sultra. Secara sadar kita juga harus melakukan hal iji guna mereposi pemimpin muda dapat dihadirkan unruk jadi pasangan calon wakil gubernur. Sekali lagi langkah ini bukan tampa tantangan yang dihadapi dari dominasi kandidat senior, banyaknya kandidat senior yang sudah berpengalaman bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kandidat muda untuk mendapatkan dukungan publik.

Dengan adanya persepsi publik yang masih menganggap bahwa kandidat muda kurang berpengalaman, sehingga perlu usaha ekstra untuk membangun kredibilitas. Olehnya itu kita akan mendukung koalisi yang melakukan mix generasi pemimpin politik kaum muda untuk mengambil wakil dari generas pemimpin muda.

Dengan demikian transformasi kepemimpinan muda dalam pemilu kada serentak di Sultra semoga dapat menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan inovatif. Dengan strategi yang tepat, dukungan dari partai politik, dan kampanye yang positif, generasi muda dapat mengambil peran aktif dalam kepemimpinan daerah. Ini adalah kesempatan emas untuk menghadirkan perubahan yang diharapkan oleh masyarakat Sultra, serta untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi daerah bumi Anoa ini.LAK

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button