KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 ini, banyak yang luput dari sosok pemain bulu tangkis asal Republik Azerbaijan.
Dia adalah Ade Resky Dwicahyo. Orang Indonesia mungkin tak asing dengan nama ini. Namun sebagian besar masyarakat pasti belum mengetahui jika Ade Resky Dwicahyo asli berdarah Indonesia.
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 1998 ini membela Azerbaijan di ajang olahraga empat tahunan itu, setalah resmi menjadi warga negara Azerbaijan empat tahun silam.
Dilansir dari Medcom.id, Ade Resky mengaku jika dirinya bermain untuk negara lain bukan berarti kecintaannya terhadap Indonesia pupus.
Ia bermain untuk Azerbaijan karena alasan di Indonesia banyak talenta-talenta yang begitu luar biasa.
Belum lagi, nama-nama besar besar pebulu tangkis seperti Anthony Ginting dan Jonathan Christie yang kerap menjadi langganan Indonesia ketika menghadapi event internasional bahkan sekelas olimpiade.
Karena keinginan besarnya ingin berlaga di pentas dunia, ia memutuskan hijarah ke Azerbaijan untuk menjadi pemain bulu tangkis di negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet itu.
Apalagi kala itu, entah secara kebetulan Azerbaijan meminta Ade Resky untuk menjadi warga negaranya dan bermain bulu tangkis membela Azerbaijan.
“Kita memiliki banyak pemain di Indonesia dan saya tak bisa menjadi nomor satu di level junior, jadi saya tak bisa masuk ke tim senior. Salah satu pelatih saya bertanya apakah saya mau pindah ke negara lain untuk bermain. Saya menerimanya dan sekarang saya berada di Azerbaijan,” ungkapnya.
Ade Resky mengaku ia cukup bahagia menjadi warga negara Azerbaijan, karena ia berhasil bermain di Olimpiade Tokyo.
Ini juga menjadi debut perdananya di pentas olahraga kolong langit itu.
“Ini adalah olimpiade pertama saya. Keluarga saya sangat senang. Saya memiliki impian untuk bermain di olimpiade dan di sini lah saya sekarang. Federasi kami (Azerbaijan) juga sangat senang karena kami telah bekerja keras dalam dua tahun terakhir dan kami mampu mewujudkannya, kami lolos ke olimpiade,” ungkapnya. (bds*)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki
