Kesehatan

Waspadai Bercak Mirip Daki di Belakang Leher, Gejala Penyakit Serius

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ramadan berakhir, kita juga telah merayakan Idul Fitri dengan penuh bahagia, namun momen lebaran ini banyak orang nyaris tak lagi mengontrol pola makan.

Barangkali diantara anda, pasca selesainya lebaran melihat munculnya bercak coklat atau hitam mirip daki atau kotoran di sekitar belakang leher? Jika Iya, jangan sepelekan.

Dilansir dari tribunjambi.com menyebutkan, bercak pada tengkuk tersebut bisa jadi merupakan tanda-tanda penyakit serius, pertanda bakal datangnya penyakit, Diabetes Mellitus.

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang diduga kuat berasal dari kelebihan konsumsi hidangan yang mengandung glukosa.

Diabetes dapat dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh kelainan reaksi kimia dalam hal penggunaan yang tepat dari karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan karena kekurangan pengeluaran atau kekurangan insulin.

[artikel number=3 tag=”Kesehatan,Diabetes”]

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Gula darah tinggi adalah jika kadar gula darah pada saat puasa lebih dari 126 mg / dl dan pada saat tidak cepat lebih dari 200 mg / dl.

Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg / dl pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula atau karbohidrat lainnya.

Kadar gula darah normal cenderung meningkat sedikit tapi semakin lama setelah berusia 50 tahun, terutama pada orang yang tidak aktif secara fisik.

Banyak orang yang tak menyadari bahwa penyakit sebelum menyerang menimbulkan gejala.

Gejala Penyakit Diabetes Melitus umumnya, haus yang berlebihan (polidipsia), sering buang air kecil dengan volume banyak, merasakan kelaparan yang luar biasa (polifagi), dan sering merasa kelelahan karena kehabisan energi.

“Banyak orang yang mengira bercak itu daki. Tapi itu adalah achantonis nigricans,” ujar Dr.Aman Bhakti Pulungan, Sp.A (K) dalam diskusi Bahaya Asupan Gula Tambahan serta dampaknya pada Kesehatan dan Konsentrasi Anak” gelaran Fonterra Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta.

Dr.Aman menjelaskan, salah satu pemicu timbulnya acanthosis nigricans (AN) adalah resistensi insulin yang biasa dikaitkan sebagai penyebab obesitas dan diabetes.

Resistensi insulin disebabkan karena kadar insulin yang tinggi bisa mengaktifkan fibroblas dermal dan keratinosit melalui reseptor insulin yang ada pada sel-sel tersebut.

Alhasil, terjadi peningkatan deposisi glikosaminoglikans oleh fibroblas di dermal. Hal ini menyebabkan papillomatosis (kutil) dan hiperkeratosis, seperti terjadi penebalan atau pengerasan kulit yang tidak normal.

“Ini bisa menjadi indaktor obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak dan orang dewasa,” tuturnya.

Sebagai informasi tambahan, mengutip dari jurnal “Acanthosis Nigricans dan Hubungannya dengan Resistensi Insulin pada Anak dan Remaja” karya Jose RL Batubara dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, AN dibagi menjadi dua kategori besar yaitu jinak (benign) dan ganas (malignant).

Prevalensi AN bervariasi dari 7% pada populasi umum sampai dengan 74% pada orang dengan obesitas.

Ada beberapa faktor penyebab penyakit diabetes melitus pada umumnya, Faktor Genetik karena memiliki keluarga yang juga menderita penyakit diabetes, Faktor berat badan (Obesitas), Faktor makanan, dan Faktor merokok.

Nah baiknya kenali tanda-tanda gejalanya agar Anda bisa mengantisipasinya, jangan lupa untuk pola hidup sehat dan mulailah berolahraga.

Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button