KOLAKA, DETIKSULTRA.COM – Menggandeng Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kelas I Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Kolaka melakukan penelitian nyamuk DBD dan malaria.
Penelitian dilakukan di dua desa di Kecamatan Baula, Desa Puulemo dan Desa Pundoho, Jumat malam (18/5/ 2018).
Empat orang anggota tim BTKLPP Sulawesi Selatan, dibantu oleh tim Dinkes Kolaka, mendatangi kedua desa itu untuk menangkap nyamuk dengan menggunakan umpan orang yang berada di luar rumah.
Salah seorang peneliti dari BTKLPP Makassar, Andi Arahmadani Aras mengatakan, penelitian dilakukan sejak pukul 18.00 sampai pukul 22.00. Mereka melakukan penangkapan nyamuk, yang kemudian dilakukan uji laboratorium.
“Kita berhasil menangkap dua species nyamuk yaitu anopheles barbirostris dan anopheles vagus. Anopheles vagus dalam kondisi belum mengisap darah, sedangkan anopheles barbirostris sudah mengisap darah,” jelas Andi Arahmadani Aras.
Nyamuk tersebut didapatkan dengan menggunakan umpan orang yang berada di luar rumah. Sehingga disarankan kepada masyarakat yang ingin keluar rumah pada malam hari, mulai menjelang magrib sampai jam delapan malam, sebaiknya memakai baju lengan panjang dan celana panjang. Itu untuk menghindari gigitan nyamuk yang membawa beberapa penyakit, seperti DBD dan malaria.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Kolaka, Hidayat, mengatakan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nyamuk yang berada di luar rumah lebih dominan untuk berkembang biak dibandingkan nyamuk yang berada di dalam rumah.
“Dari hasil temuan di lapangan, kami akan melakukan pencegahan dengan cara melakukan penyemprotan atau fogging di rumah-rumah warga. Kami juga akan melakukan pembagian kelambu bagi warga di desa-desa, untuk mencegah gigitan nyamuk saat tidur di malam hari,” jelasnya.
Reporter: Yus
Editor: Rani