Kesehatan

Dinkes Kendari Temukan Enam Kasus Campak Sepanjang 2022

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menemukan enam kasus campak sepanjang 2022.

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari Ellfi mengatakan, kasus campak di Kendari mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak dua kasus.

Di mana untuk 2021 suspek yang ada sebanyak 18 orang, ditemukan empat kasus dan untuk tahun 2022 sebanyak 32 suspek, ditemukan sebanyak enam kasus. Satu di antaranya merupakan warga luar Kendari.

Ia menjelaskan, suspek yang meningkat tersebut karena pihaknya memaksimalkan sistem kewaspadaan dini melalui tes form.

Jika ditemukan indikasi campak di masyarakat di antaranya demam yang disertai dengan ruam hingga mata memerah maka akan segera diambil sampelnya untuk dilakukan tes apakah positif atau negatif.

“Dengan adanya indikasi ini sudah cukup bagi kami untuk mengambil sampel darahnya, untuk diperiksa apakah memang positif campak atau tidak,” ujar Ellfi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/1/2023).

Ia menjelaskan, kasus campak di Kendari tidak masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) karena indikatornya tidak memenuhi yakni lingkungan yang sama, waktu yang sama.

“Alhamdulillah ini bukan KLB, karena berbeda tempatnya, berbeda waktunya, dan tidak memiliki hubungan darah antara satu dengan yang lainnya,” jelasnya.

Lanjutnya, ia menjelaskan, bahwa walaupun seorang bayi sudah mendapatkan suntikan vaksin campak, hal tersebut tidak menyebabkan seseorang kebal terhadap penyakit campak.

“Tentunya vaksin itu tidak membuat seseorang akan terjamin terhindar dari penyakit yang diderita seperti campak ataupun lainnya. Akan tetapi konsep kerja dari vaksin itu ketika kita mendapatkan penyakit, apabila sudah menerima vaksin maka resiko komplikasi ataupun kematian dapat diminimalisir,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, hingga saat ini cara paling ampuh untuk mencegah campak pada bayi adalah dengan pemberian vaksin campak.

Hal terburuk yang dapat disebabkan campak apabila tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut akan berujung pada kematian. (bds)

Reporter: Zubair
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button