Metro Kendari

Webinar Perdana Detiksultra.Com, LD Amijaya Kamaluddin: Alhamdulillah Sukses

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Media Online Detiksultra.com, menggelar Web Seminar (Webinar) dengan mengangkat tema “Sumbangan Pemikiran Intelektual Sulawesi Tenggara Membangun Indonesia”.

Seminar perdana detiksultra.com yang dilaksanakan secara virtual ini, tampil dengan sejumlah narasumber ternama diantaranya, Rektor UM Kendari, Amir Mahmud, SPi. MP, Wakil Ketua Umum (Waketum) III PP KKST, Prof. Nora Suzuki Mokodompit MA, MIBA, M.Hum, Ph.D mewakili Ketua KKST Sultra, Drs. Syarifuddin Udu MM.

Keynote Speaker, dalam kegiatan Webinar yang berlangsung sekitar dua jam itu, adalah Senior Advicer Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Prof. Dr. La Ode Masihu Kamaluddin M.sc., M.Eng. PhD.

Webinar detiksultra.com, cukup antusias diikuti peserta yang seluruhnya adalah warga Sulawesi Tenggara yang sebagian besar yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST).

STIE Nobel Indonesia, sekaligus Direktur Detiksultra,com, Dr. Laode Amijaya Kamaluddin, tampil bertindak sebagai Host Moderator dalam acara, membuka acara Webinar dengan pembicara pertama Keynote Speaker, Prof. Masihu Kamaluddin, yang tak lain adalah mantan Rektor Universitas Lakidende (Unilaki).

Dalam paparannya Prof. Dr. La Ode Masihu Kamaluddin, secara umum menggambarkan potensi sumber daya ekonomi yang banyak berserak di Sulawesi Tenggara, akan tetapi masih belum bisa dioptimalkan oleh seluruh stakeholder.

Besarnya potensi alam seperti sawah dan ladang, banyak deposit Tambang dan mineral yang terabaikan oleh Sulawesi Tenggara, begitu juga dengan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan, dimana potensi ini masih tidak optimal baik secara ekonomi maupun pada konteks gagasan atau membangun roadmap.

“Sumber Daya Alam di Sultra harus dikelola secara maksimal, agar bisa dinikmati seluruh masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA :

Rektor Muhammadiyah Kendari, Dr. Amir Mahmud S.Pi. MP, dalam paparan intelektualnya mejelaskan bahwa membangun SDM Ummat dan keummatan harus membentuk karakternya agar selaras dengan progres pembangunan daerah secara berkelanjutan.

“Berkarakter Masyarakat Sulawesi Tenggara untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan pembangunan Indonesia kedepan,” ungkapnya.

Potensi Sulawesi Tenggara yang dirajut melalui organisasi KKST, tentu dapat melihat dan menjangkau masyarakat perantau asal Sulawesi Sultra di seluruh Indonesia sehingga jadi kekuatan potensial sebagai wadah berhimpun dan menyatukan komunikasi dan silaturahim.

Waketum III PP KKST, Prof. Nora Suzuki Mokodompit MA, MIBA, M.Hum, Ph.D, memaparkan sudut pandang intelektual tersendiri untuk memaknai potensi masyarakat KKST di seluruh Indonesia yang bisa menyumbangkan pemikiran untuk pembangunan Indonesia, khususnya Sultra.

Pembangunan daerah sebagai tanah kelahiran, saat ini harus diperlebar melalui sumbangsih pemikiran tokoh masyarakat Sultra yang berada di luar provinsi, karena diyakini punya pemikiran strategis yang bisa digunakan sebagai referensi membangun daerah secara utuh dan menyeluruh.

Gagasan umum dalam diskusi perdana Webinar Detiksultra.com mempublis kondisi Ditengah Pandemi Covid-19 dan akan memasuki tatanan Kenormalan Baru (New Normal), dimana akan banyak perubahan perilaku baru termasuk di daerah Sulawesi Tenggara.

Perubahan perilaku itu juga akan sangat tepat jika disertakan dengan perubahan perilaku dalam mempersepsikan pengelolaan Sumber Daya yang mumpuni di Sultra, baik SDA unrenewable maupun SDA renewable termasuk merekonstruksi peran SDM yang terbilang cemerlang.

Intelektual yang segmentasinya berada di kampus masih berkutak di menara gading, karena inovasi yang diproduksi kampus hanya terserap kurang dari 20 persen oleh dunia usaha dan government.

Demikian juga Diaspora asal Sultra yang menyebar dari berbagai profesi, tidak dioptimalkan menjadi “brain gain” yang bisa memompa energi membangun Sulawesi Tenggara.

Disisi lain juga terjadi kecenderungan, dimana aliansi yang dikembangkan kaum interpreneur, hanya membangun sinergi dengan government, tantangan yang hadapi adalah membumikan kolaborasi, sinergitas dan afirmasi.

Dr. Laode Amijaya Kamaluddin, yang bertindak sebagai Host Moderator menilai Webinar pedana cukup sukses, meski ada hambatan kesulitan jaringan dan akses bergabung bagi sejumlah peserta Web Seminar.

Reporter: Via
Editor: Haikal

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button