Metro Kendari

Ungguli Denpasar, IPM Kota Kendari Peringkat Empat Nasional

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COMBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari tahun 2021 berada di peringkat empat nasional dengan nilai 84,15 persen, ungguli Kota Denpasar dengan nilai 84,03 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan IPM Kota Kendari berada di bawah Jakarta Selatan di posisi ketiga dengan nilai 84,90 persen, Kota Banda Aceh di posisi kedua dengan nilai 85,71 persen dan Kota Yogyakarta berada di posisi pertama dengan nilai 87,18 persen.

IPM Kota Kendari tahun 2021 meningkat dari tahun 2020 yang berada di posisi lima besar nasional dengan nilai sebesar 83,53 persen dan tahun 2019 dengan nilai 82,86 persen.

Kenaikan IPM tersebut juga diikuti dengan kenaikan angka harapan hidup warga Kendari tahun 2019 sebesar 73,52, kemudian tahun 2020 menjadi 73,77 dan tahun 2021 sebesar 73,83.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengucapkan syukur dan menyambut baik capaian tersebut. Menurutnya, capaian itu tak lepas dari dukungan dan kerja keras seluruh pihak mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh stakeholder yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

“Ini semakin nilai membahagiakan, karena bertepatan kita sedang memperingati hari ulang tahun Kota Kendari ke-191. Ini kado cukup indah buat Kota Kendari,” ungkap Wali Kota Sulkarnain, Kamis (12/5/2022) malam.

Data tahun 2021 ini disusun berdasarkan tiga indikator utama, yaitu indikator kesehatan, tingkat pendidikan, dan indikator ekonomi.

Pengukuran tersebut menggunakan tiga dimensi dasar, yaitu lamanya hidup, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan oleh banyak faktor, terutama pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan pemerintah.

BPS menyebutkan, peningkatan IPM 2020 yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan. Pada 2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 1,30 persen.

Pada dimensi pendidikan, penduduk berusia tujuh tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat menjalani pendidikan formal) selama 13,08 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I.

Angka tersebut meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 12,98 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,06 tahun, dari 8,48 tahun menjadi 8,54 tahun pada tahun 2021.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,57 tahun, lebih lama 0,10 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. (bds*)

 

Reporter: Zubair
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button