Baubau

Dinas Pemberdayaan Perempuan Sebut Kota Baubau Darurat Kekerasan Seksual

Dengarkan

BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Baubau melalui UPTD PPA melaporkan sedikitnya ada 15 kasus kekerasan seksual terjadi di Kota Baubau pada awal 2022.

Kepala DP3A, melalui Kepala UPTD PPA Mardiana Aksa menjelaskan, jumlah kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kota Baubau saat ini sangat tinggi.

“Pada awal 2022 terhitung telah terjadi sedikitnya 15 kasus kekerasan seksual di Kota Baubau. Untuk Bulan April saja ini, ada tiga kasus kekerasan seksual yang kita tangani,” ungkap Mardiana Aksa pada Detiksultra.com, Jumat (15/4/2022).

Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak, lanjut dia, sangat berimbas pada status Kota Baubau yang tidak aman bagi anak dan perempuan. Bahkan Baubau bisa digolongkan dengan daerah darurat kekerasan seksual.

“Ini baru awal 2022, namun jumlah kasus yang ditemukan sudah seperti ini. Belum lama ini, kita tangani siswi SD oleh pemuda dengan modus media sosial. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan kasus ini akan terus bertambah,” tutur Mardiana.

Apalagi, pada 2021 kasus kekerasan seksual di Kota Baubau menempati posisi tertinggi di Sulawesi Tenggara setelah Kota Kendari.

“Kasus kekerasan seksual di Baubau adalah ancaman nyata. Dengan begitu, kita harapkan peran aktif dari seluruh dinas dan lembaga terkait, serta masyarakat untuk bersama-sama mencegah adanya kekerasan seksual di Kota Baubau,” tutupnya. (bds*)

 

Reporter: Surahman Djunuhi
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button