Sunclaire Montessori Present: Edukasi untuk Menangani Kesulitan Belajar Anak
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Yayasan Sunclaire Edukasi Bunga Bangsa menggelar acara Sunclaire Montessori Present di Perpustakaan Modern Kendari pada Sabtu (12/10/2024).
Kegiatan ini untuk memberikan edukasi pada guru serta orang tua akan pentingnya pemberian stimulasi dari lingkungan terhadap tumbuh kembang anak baik secara fisik, sosioemosional, bahasa, kognitif dan spritual agar anak tumbuh menjadi sosok pribadi yang utuh.
Kegiatan ini dihadiri oleh Laurentia Mira (Ketua Yayasan Lentera Insan Kreatif), Yuliana Syani (Pendiri Yayasan Sunclaire Edukasi Bunga Bangsa Kendari), Kezia (Kepala Sekolah Little Hands Indonesia), Perwakilan Dinas Perpustakaan Sulawesi Tenggara, Herlina Wirianti sebagai Koordinator Layanan dan Kerja Sama L
Perpustakaan, serta para guru dan orang tua anak.
Yuliana Syani selaku Pendiri Yayasan Sunclaire Edukasi Bunga Bangsa Kendari dalam sambutannya mengatakan, acara ini merupakan rangkaian untuk mewujudkan Indonesia inklusif yang terkemuka dengan keberagaman cara belajar ataupun potensi yang dimiliki oleh anak-anak Indonesia.
“Serta bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman untuk orang dewasa khususnya untuk orang tua dan guru tentang menangani kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak-anak serta bagaimana memberikan solusi yang terbaik jika menghadapi kesulitan belajar yang dialami oleh anak-anak,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya Program Gerakan Bhinneka dan kerja sama dari Notic Abilities dan Yayasan Lentera Insan Kreatif, keberagaman cara belajar ataupun kesulitan belajar pada anak usia sekolah baik TK, SD maupun tingkat menengah ke atas dapat teratasi, bahkan anak yang mengalami kesulitan belajar tersebut dapat mengenali dirinya dan mengetahui keunggulan dari dirinya sendiri, dari bagaimana mereka bisa berkembang dan berkontribusi buat bangsa dan negara.
“Dengan adanya gerakan inilah kita berharap bahwa kegiatan ini dapat diberikan inspirasi buat para orang dewasa baik orang tua maupun guru, untuk memberikan dukungan emosional untuk anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, khususnya buat anak-anak yang mengalami dyslexia ataupun dyspraxia,” tambahnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan hanya sebuah acara akademik, melainkan sebuah edukasi, pembelajaran serta pengalaman yang mendalam dan bermakna baik bagi para guru serta orang tua tentang pentingnya kebebasan, kemandirian, dan rasa hormat dalam pendidikan anak usia dini. (*)
Reporter: Lilis Agustina
Editor: Biyan