Sahabuddin Jadi Dosen Sehari di UHO
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Kendari, Sahabudin SIP, jadi dosen sehari di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sabtu (21/12/2019).
Sahabudin dipercayakan memberi materi kuliah dengan tema “Peran Komunikasi Antar Pribadi Pada Kemenangan Caleg Pemilu 2019” di Kelas Inspirasi dengan puluhan mahasiswa.
Dihadapan mahasiswa, Sekretaris Golkar Kota Kendari ini masuk kampus dan banyak mengulas terkait pentingnya membangun komunikasi politik kepada masyarakat umum, sebagai senjata yang jitu dalam bersosialisasi guna meraup suara terbanyak di pemilu, termasuk menceritakan perjuangannya dengan bajet yang minim tapi mampu meraih suara pemilu dan lolos di DPRD.
Melalui komunikasi politik yang intens itulah perlahan tapi pasti, seorang Sahabudin mampu mengalahkan ratusan caleg dan merebut satu kursi di Parlemen Kota Kendari, melalui Dapilnya Kecamatan Mandonga-Puuwatu.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Sulawesi Tenggara Gelar Festival Budaya
- Seorang Pria di Kendari Diamankan saat Hendak Lakukan Pengedaran Narkoba
- Polresta Kendari Laksanakan Apel Pengecekan Kesiapan Pengamanan Tahapan Pemungutan Suara
- 669 Warga Binaan Rutan Kelas II A Kendari Ikut Memilih di Pilkada Serentak 2024
- Antisipasi Serangan Fajar, Bawaslu Kota Kendari Siagakan Patroli Pengawasan Jelang Masa Tenang
“Sangat penting membangun komunikasi politik, apalagi dibarengi keinginan kita maju dan berjuang lolos di parlemen,” ungkapnya dihadapan mahasiswa.
Selama lebih dari dua jam, Sahabudin memberi materi kuliah tiga sks, dibarengi sesi tanya jawab kepada mahasiswa Angkatan 2019 Fisip UHO.
Anggota Komisi II DPRD Kota Kendari ini berharap, semangat perjuangannya masuk DPRD bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa, agar kedepan bisa berpolitik dan jadi anggota dewan.
“Betul, kita berharap kehadiran kami disini bisa jadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa, agar kedepan bisa mengikuti jejak politik masuk lembaga dewan,” harapnya.
Alumni Fisip UHO ini tak memungkiri maraknya indikasi money politik saat pemilu, tapi menurutnya dalam perjuangan menuju parlemen sebaiknya meminimalisir praktek-praktek politik uang dan memberikan pendidikan politik yang positif kepada masyarakat agar kualitas caleg yang terpilih benar-benar sesuai keinginan rakyat untuk mewakili aspirasi.
Reporter: Dahlan
Editor: Qs