Ridwan Bae: Harus ada Jalur Fery Kendari-Morowali
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Peristiwa terbakarnya KM Izhar di perairan Bokori pada Sabtu 17 Agustus lalu, meninggalkan duka masyarakat khususnya bagi keluarga korban.
Anggota DPR RI, Ridwan Bae, turut prihatin atas kejadian kebakaran kapal yang menewaskan sejumlah penumpang.
Tak ingin berlarut-larut dengan peristiwa ini, Ketua DPD Partai Golkar Sultra itu, turun langsung menggunakan kapal operasional KSOP ketitik lokasi terbakarnya KM Izhrar di Perairan Bokori.
Kunjungan Ridwan untuk mengetahui fakta persoalan, sekaligus langkah penanganan kecelakaan angkutan pelayaran agar tak terjadi lagi dimasa mendatang.
Dalam kunjungan tersebut, Ridwan Bae, didampingi Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari, Benyamin Ginting, dan Kasi SDM SAR Kendari, Kadek Wirawan.
Ridwan Bae menghendaki agar pemerintah pusat mengupayakan terbangunnya jalur lintas pelayaran Kendari-Morowali, agar sistem angkutan pelayaran efektif dimanfaatkan masyarakat baik dari Kendari menuju Morowali ataupun sebaliknya.
“Ini harus ada upaya pemerintah pusat ciptakan lintasan Kendari-Morowali sehingga pelayaran semua masyarakat yang ingin ke Kendari-Morowali dan daerah lainnya bisa teratasi,” ujar Ridwan Bae dalam kunjungannya ke lokasi kapal terbakar di perairan Bokori, Jumat (23/8/2019).
Selain itu tambah Ridwan, setelah lintasan tercipta maka selanjutnya pemerintah pusat bersama daerah membangun pelabuhan fery didua wilayah Kendari dan Morowali, dan dilanjutkan dengan pengadaan kapalnya.
Bila dibiarkan kata mantan Bupati Muna dua periode itu, maka potensinya akan berbahaya dimana kecelakaan kapal serupa rentan terjadi lagi.
“Bahaya kalau dibiarkan, kecelakaan kapal dilaut bisa terjadi lagi,” bebernya.
Agar terlaksana, tanggal 30 Agustus ini, Ridwan Bae bakal mengajak anggota DPR RI Komisi V, bersama Dirjen Perhubungan Darat dan Laut, dalam agenda kunjungan spesifik untuk membicarakan penyelesaian permasalahan ini, sebab menurutnya, kejadian seperti itu seharusnya bisa diantisipasi sejak awal, bukan pasca kejadian.
“Yah, kita agendakan tanggal 30 Agustus ini, kunjungan spesifik untuk selesaikan persoalan ini,” katanya.
Ridwan berharap tahun 2020, sudah ada aksi penetapan jalur lintas laut termasuk aksi pembangunan pelabuhannya.
“Ini penting, karena kedepannya pasti akses pelayarannya meningkat apalagi banyak pedagang bahkan mahasiswa dari Morowali datang kuliah di Kendari,” tutupnya.
Dahlan