Metro Kendari

Raja Konawe XXXIV Ajak Masyarakat Sultra Meneladani Semangat Perjuangan Oputa Yi Koo

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Raja Konawe XXXIV, Lukman Abunawas ajak masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) meneladani semangat perjuangan Sultan Buton ke-20 sampai dengan 23, Oputa Yi Koo atau Himayatuddin Muhammad Saidi dalam mempertahankan wilayahnya dari penjajah.

Terbukti, berkat perjuangan yang begitu membara, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo memberi gelar kepada Oputa Yi Koo sebagai Pahlawan Nasional.

Oleh karenanya, Lukman Abunawas ingin masyarakat Sultra menjadikan Oputa Yi Koo sebagai inspirasi dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah, khususnya Sultra

“Oputa Yi Koo adalah pahlawan nasional yang telah resmi dengan SK Presiden. Untuk itu, mari kita hargai junjung tinggi apalagi pahlawan nasional merupakan putra asli Sultra,” kata dia, Rabu (24/7/2024).

Menurut Lukman Abunawas, Oputa Yi Koo betul-betul memberikan semangat perjuangan dalam membela rakyat dari penindasan belanda maupun penjajah di bumi Anoa.

Dalam kesempatan itu LA menyampaikan bahwa Oputa Yi Koo adalah pahlawan nasional yang berasal dari kesultanan Buton yang juga setara sejajar dengan pejuang-pejuang nasional yang berasal dari sultra lainnya. Walaupun belum mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah melalui keputusan presiden Joko Widodo.

“Seperti Halu Oleo kemudian pahlawan-pahlawan daerah lainnya Sulewatang Wawotobi, Ponggawa Tonggauna, yang masing-masing daerah memiliki pahlawan yang mencerminkan sejarah perjuangan membela rakyat dan cinta tanah air yang bertekad untuk membebaskan rakyat dan daerah kita dari penjajah,” jelasnya.

Ketua Dewan Pembina DPP Lembaga Adat Tolaki (LAT) ini kembali mengajak seluruh masyarakat Sultra dari rumpun Tolaki, Buton, Wolio, Muna, Mekongga, maupun Moronene, dan beberapa beberapa simbol-simbol kerajaan daerah yang diakui bersatu membangun daerah.

“Jangan terpancing dari hasutan-hasutan dari pihak-pihak lain yang sengaja memecah belah semangat persatuan kita sebagai asli putra daerah Sultra,” bebernya.

Karena sejak memperjuangkan daerah Sultra sebagai daerah yang otonom adalah semua putra-putri asli Sultra dari Kesultanan Buton, Kerajaan Muna Kerajaan Mekongga, Kerajaan Konawe dan Kerajaan yang lainnya yang bersatu untuk membangun daerah.

“Mari dengan semangat kepahlawanan kita junjung tinggi persatuan dan kesatuan. Kita tidak boleh terprovokasi dari pihak lain yang sengaja memporak-porandakan kita sebagai putra asli daerah,” tandasnya. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button