KENDARI, DETIKSULTRA.COM- Hasil survey dua pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, marak beredar di media sosial.
Hasil survey terpublikasi silih berganti pasangan capres, unggul berada diposisi teratas dari saingannya.
Belum lama ini beredar hasil survey dari 10 lembaga, dengan periode survey sekitar September 2018 – Januari 2019.
Lembaga survey tersebut diantaranya Populi Center, Litbang Kompas, Alvara, indEX, Y-Publica, CRC, Charta Politika, Indikator, LSI Denny JA, dan SMRC.
Dari hasil survey itu, capres 01 memperoleh angka 54,9 persen, unggul dari capres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memperoleh 32,4 persen, dan tak memilih 12,7 persen. Capres 01 unggul sekitar 20 persen lebih tinggi dibanding capres 02.
Anggota tim Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo-Sandi Uno, Bahtra, menanggapi hasil survey 10 lembaga itu. Menurutnya, lembaga Itu survey pendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Jadi wajar saja, survey itu melakukan penggiringan opini,” ujar Bahtra, Selasa (12/2/2019).
Indikasi lembaga tersebut sebagai pendukung Jokowi, kata putra asal Sulawesi Tenggara itu, berdasarkan pengalaman pilkada Jabar.
Dipilkada tersebut, lanjut Bahtra, hampir semua survey mengatakan pasangan yang diusung Gerindra dan PKS (Sudradjat-Syaiku) saat itu, hanya diangka 7 persen.
Tapi faktanya, ketika perhitungan suara pasangan yang diusung Gerindra – PKS memperoleh 28 persen suara.
“Jadi menurut hemat saya, survey itu persis seperti pilkada Jabar,
menggiring opini ke pasangan tertentu,” tutup Bahtra.
Reporter : M19
Editor : Dahlan