Metro Kendari

Potensi Nikel dan Aspal di Sultra Besar, Sekda Sebut Perlu Tata Kelola yang Baik

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat terdapat potensi miliaran ton cadangan nikel dan aspal di wilayah Sultra.

Jumlah tersebut berdasarkan data yang dirilis Badan Geologi pada tahun 2023, Sultra adalah provinsi dengan sumber daya dan cadangan nikel terbesar di Indonesia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan selain nikel, komoditas tambang mineral yang merupakan produk unggulan dari Provinsi Sultra adalah aspal.

“Berdasarkan data yang ada cadangan nikel terbesar di Indonesia ada di Sultra dengan sumber daya terukur bijih sekitar 1.293.123.244 ton,” katanya, Kamis (10/10/2024).

Lanjut Sekda, sedangkan untuk cadangan terbukti bijih sekitar 444.201.390 ton dan cadangan terbukti logam sekitar 5.522.004 ton di atas Maluku Utara.

Tidak hanya itu, komoditas aspal dengan keterdapatan di Pulau Buton, dengan deposit diperkirakan lebih dari 600 juta ton.

Akan tetapi, dengan terbitnya UU Nomor 3 tahun 2020 maka pengelolaan pertambangan mineral dan batubara telah menjadi kewenangan pemerintah pusat, sehingga pemerintah provinsi tidak lagi memiliki kewenangan.

“Namun melalui Perpres 55 tahun 2022, pendelegasian pemberian perizinan berusaha di bidang pertambangan mineral dan batubara dapat didelegasikan kepada Pemda. Tujuannya untuk tata kelola pertambangan minerba yang baik dan efektif,” terangnya.

Selain itu, terdapat juga potensi mineral bukan logam dan batuan di Sultra, misalnya komoditas batu gamping terukur sekitar 2.522.392.635 ton, pasir kuarsa terukur sekitar 153.686.134 ton, dan cadangan terbukti 25.446.654 ton.

“Dengan potensi sumber daya dan cadangan mineral bukan logam dan batuan sebagaimana di atas, tentunya membutuhkan tata kelola yang baik demi kesejahteraan masyarakat Sultra,” tutupnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button