Metro Kendari

Polemik Tuntas, Pembangunan Patung Oputa Yii Koo di Bundaran Kantor Gubernur Dilanjutkan

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pembangunan patung Oputa Yii Koo atau pahlawan asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bertempat di bundaran Kantor Gubernur Sultra kini kembali dilanjutkan.

Proses pengerjaan patung tersebut beberapa kali sempat terhambat karena adanya protes dari sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kota Kendari.

Kepala Badan Kesbangpol Sultra Harmin Ramba mengatakan, protes tersebut lantaran Oputa Yii Koo dianggap pahlawan dari Buton.

Olehnya itu pihaknya langsung segera melakukan pertemuan dengan beberapa ormas yang menolak agar diberikan penjelasan dan telah diselesaikan.

“Polemik ini sebenarnya karena adanya miskomunikasi atau salah persepsi. Oleh karena itu kami membawahi bidang konflik sosial menjadi bagian dari tugas kami untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya, Selasa (11/7/2023).

Lebih lanjut dalam penjelasannya kepada ormas, Harmin mengatakan patung Oputa Yii Koo merupakan pahlawan nasional berdasarkan keputusan presiden, sehingga bukan pahlawan dari Buton saja.

Dari enam ormas yang menolak tersebut sudah dilakukan pertemuan sehingga persoalan telah selesai dan mereka menerima.

Kendati sudah selesai, ia mengakui sebelumnya ada kejadian pembakaran di lokasi, karena ada salah satu oknum yang belum mengetahui permasalahan tersebut, padahal yang lainnya telah diberikan pemahaman.

“Sebenarnya sejumlah ormas ini bukan menolak akan tetapi mempertanyakan kenapa patung tersebut dibangun di Kota Kendari. Tetapi Insyaallah semuanya sudah selesai dan akan dilanjutkan lagi,” terangnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Cipta Karya Martin Efendi Patulak mengakui terhambatnya pengerjaan karena adanya masalah dengan sejumlah kelompok masyarakat di Kendari.

Menurutnya terkait persoalan tersebut bukan menjadi ranah dari Dinas Cipta Karya namun semuanya menjadi bagian dari Kesbangpol.

Martin menjelaskan patung yang dibangun di bundaran Kantor Gubernur tidak setinggi dan sebesar yang ada di Kotamara, Baubau karena direncanakan hanya setinggi 6 meter.

“Patung di bundaran ini menjadi ikon dan daya tarik pengunjung saat melewatinya, tingginya hanya 6 meter, hanya sebagai simbol saja. Sedangkan di Baubau itu dibuat untuk area rekreasi, tentu dibuat lebih besar,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pembangunan patung tersebut menelan anggaran Rp1,8 miliar bersumber dari APBD. Tanggal mulai sejak 2 September 2022 dan direncakan rampung pada 30 Desember 2022 lalu. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button