KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Polemik yang terjadi di dunia pendidikan Kendari akhir-akhir ini membuat Komisi III DPRD Kendari melaksanakan rapat kerja (Raker) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kendari dan PGRI Kendari. Dalam rapat, Ketua Komisi III Kendari, Rajab Djinik menyinggung persoalan yang terjadi antara guru dan kepala sekolah yang terjadi di SDN 96 Kendari belum lama ini.
“Kita bersama Pemerintah Kota Kendari selalu semangat memperbaiki dunia pendidikan di Kendari,” terangnya saat ditemui usai raker di ruang aspirasi DPRD Kendari, Senin (13/05/2024).
Pihaknya mengadakan raker bersama Dikbud Kendari dan PGRI Kendari untuk membahas persoalan yang terjadi, terutama yang terkuak di publik seperti persoalan guru dan kepala sekolah. Ia mengajak ASN di Kendari khususnya tenaga pendidik untuk meningkatkan tugas pokok dan fungsi kerja. Jangan sampai muncul masalah baru dikerjakan. Jika perlu, antisipasi bibit persoalan yang akan terjadi baik di siswa, guru maupun kepala sekolah. Artinya harus segera dideteksi dan diselesaikan, sehingga, peningkatan kinerja tidak sekedar formalitas.
“Jika ada masukan dari kepala sekolah tentang kemajuan pendidikan di Kendari. Kita akan respon dan didorong ke Pemkot Kendari untuk menentukan arah kebijakan dunia pendidikan kita di 2025 dan di APBD Perubahan 2024,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua PGRI Kendari, Makmur mengatakan, terkait arah kebijakan pendidikan Kota Kendari perlu menjadi perhatian. Namun ia melihat saat ini Dinas Pendidikan Kendari tidak memiliki visi misi dalam mengawal kebijakan pendidikan di kota ini.
“Jika visi misi yang menjadi rujukan kita maka akan kelihatan pembinaan siswa, guru dan kepala sekolah seperti apa,” katanya.
Untuk itu, secara strategis pun bisa menentukan langkah antisipatif apa yang dilakukan jika terjadi masalah. Bahkan tidak perlu ke DPRD Kendari jika ada permasalahan karena dapat diselesaikan secara internal.
“Adapun ke DPRD Kendari ialah untuk melakukan komunikasi dan konsultasi,” ucap Makmur.
Penting pula adanya orientasi kepala sekolah baru, seperti ASN baru yang mendapat pembekalan agar tahu fungsi dan tugasnya. Begitupun dengan guru perlu diadakan pelatihan. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan