KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Meskipun sejumlah petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) di Sultra, terjerat kasus hukum di KPK, namun Sekertaris PAN Kendari Samsuddin Rahim mengklaim, tidak akan mempengaruhi hasil Pilcaleg 2019.
“Tidak berpengaruh, karena Pilcaleg ini berbeda dengan Pilkada kabupaten/kota. Pendekatan yang dilakukan pada Pilcaleg ini adalah pendekatan figur dan kepartain, bukan ideologi dan kepartaian, jadi masyarakat melihat kapasitas individu masing-masing, bukan dari partai apa” ujar Samsuddin Rahim, Senin (23/7/2018)
Kemudian juga, kemungkinan terpilihnya para caleg yang diusung PAN, tidak hanya karena pendekatan dan investasi sosial, namun perolehan suara yang akan diraih PAN Kota Kendari, ia meyakini berasal dari hasil kerja keras para caleg di dapilnya masing-masing.
Selain itu, kata Samsuddin, seluruh dapil di Kota Kendari, PAN akan meraih suara terbanyak, meskipun ditinggal beberapa kader terbaiknya, seperti Abdul Razak, karena keunggulan dari kader pengganti yang dimiliki, terutama para incumben.
“Di dapil Poasia, yang tadinya ada Pak Razak disitu, kita telaah, disitu dia menang bukan hanya suara individu, tapi karena ideologi partai dan visi-misi program. Disitu ada pak Irwan yang incumben, dan juga ada Pak Bahar dan ibu Suriani yang mendampingi. Kita yakini bisa meraup suara terbanyak disitu, dibanding partai lain yang tidak memiliki incumben,” bebernya.
Dukungan yang dilakukan tubuh internal PAN sendiri dari organisasi sayap partai, akan mampu menjaga kemenangan PAN di Kota Kendari. Sehingga iapun berani menargetkan 6 kursi di DPRD Kota Kendari.
Reporter: Fadli Aksar
Editor : Arlink