KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Perekrutan karyawan pada PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang terletak di Kabupaten Konawe, menuai protes. Kali ini, protes datang dari para kepala desa di sekitar perusahaan, Kecamatan Morosi. Kades mendesak agar pihak perusahaan merekrut tenaga kerja sesuai dengan komitmen awal.
“Perekrutan tengan kerja dinilai tidak transparan bahkan diduga ada sesuatu yang ganjal. Hal ini bukan tanpa alasan karena ada warga sudah ikut ujian dinyatakan lulus, namun sudah berjalan enam tahun panggilan untuk kerja tak kunjung datang, ada apa sebenarnya,” beber, Kepala Desa, Medikonu, Amin.
Permasalahan tersebut disampaikan mewakili para kades di Kecamatan Morosi dalam pertemuan yang diselenggarakan VDNI dengan menghadirkan kades dan camat. Mereka menilai, pihak perusahaan sudah tidak komitmen lagi terhadap perjanjian saat perusahaan berdiri, yakni akan memperioritaskan warga sekitar perusahaan.
Selain mempersoalkan masalah perekrutan karyawan, para kades di Kecamatan Morosi memprotes aktivitas penambangan. Tingginya mobilitas kendaran tambang juga menimbulkan debu yang berdampak pada kesehatan warga.
“Pikirkan polusi lingkungan, kami butuh sehat,” ujar Kades Paku Jaya, Yunus.
Ia meminta agar intensitas penyiraman dimaksimalkam dan ada kontrol dari penambang. “Penyiraman selama ini, dilakukan hanya dua kali sehari, seharusnya aturannya tiga kali sehari,” cetusnya.
Menanggapi hal tersebut, HRD PT VDNI, Arys Nirwana mengatakan jika ditemukan ada oknum perusahaan yang memanfaatkan situasi perekrutan karyawan untuk mencari keuntungan pihaknya memastikan akan menindak tegas pelaku tersebut.
“Ingat saya tidak main-main, kalau teman-teman memiliki bukti silahkan perlihatkan. Saya pastikan oknum tersebut saat ini juga akan dipecat bila perlu diproses hukum,” tegasnya.
Ditegaskannya jika selama ini perekrutan sama sekali tidak memungut biaya dan tetap memperioritaskan warga lokal dibandingkan dengan warga dari luar.
Reporter: Ningsih
Editor: Fizzi