Metro Kendari

Pemprov Sultra Dorong Swasembada Pangan

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra terus mendorong agar wilayah Bumi Anoa bisa mencapai swasembada tanaman pangan.

Kepala Distanak Sultra La Ode Rusdin Jaya mengatakan, hal tersebut tentunya mendukung sektor pertanian Indonesia agar masyarakat dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangannya.

Kata dia, tahun 2022 capaian produksi padi sebanyak 494.856 ton gabah kering giling (GKG), jagung 181.295 ton pipilan kering (PK), dan kedelai 9.681 ton biji kering (BK) berdasarkan angka ramalan atau perkiraan (ARAM) 2022.

Angka tersebut merupakan angka sementara (asem) yang nantinya akan dijadikan bahan untuk merumuskan kebijakan di tahun 2024.

“Capaian produksi ini terus mengalami pergerakan yang fluktuasi, baik penurunan maupun kenaikan untuk beberapa komoditas andalan di Sultra,” katanya, Rabu (26/7/2023).

Lebih lanjut hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor baik dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) maupun dampak perubahan iklim serta faktor-faktor lain.

Dalam rangka penyusunan Angka Sementara Produksi Tanaman Pangan 2022 ini penting untuk merumuskan terkait produktifitas, luas lahan, dan lainnya untuk menentukan arah kebijakan.

Menurutnya ada beberapa faktor yang perlu dikaji dan dievaluasi antara lain upaya peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, pengamanan tanaman dari gangguan OPT, dan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

“Selain itu yang perlu dievalusi adalah penanganan panen dan pascapanen, dukungan pembiayaan dan asuransi, serta menyamakan persepsi terkait Luas Baku Sawah (LBS) yang menjadi pedoman bersama,” terangnya.

Olehnya itu, dalam mendukung hal tersebut perlunya dukungan, sinergi serta kolaborasi dari stakeholder terkait guna memberikan manfaat bagi perumusan kebijakan. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button