KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dalam rangka memaksimalkan peran tim gugus tugas Kota Layak Anak (KLA) Kota Kendari, Pemerintah Kota Kendari menggelar rembug gugus tugas KLA di ruang pola Kantor Wali Kota Kendari, Kamis (28/3/2019).
Asisten I Kota Kendari, Rahman Napirah, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan peran dan fungsi gugus tugas KLA, dalam mewujudkan Kota Kendari sebagai Kota Layak Anak yang ramah anak.
“Sekaligus mengevaluasi program yang telah kita lakukan sebelumnya. Saya berharap tim gugus tugas KLA, agar senantiasa memberikan pemahaman kepada stakeholder,” ujar Rahman Napira ketika membuka kegiatan ini.
Dalam kesempatan itu, ia meminta tim gugus tugas KLA dapat memberikan data dan dokumen berupa surat keputusan (SK), foto kegiatan maupun foto yang berkaitan dengan masalah anak, untuk disampaikan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Kendari.
“Semoga jerih payah yang dilakukan tim gugus tugas, bisa memberikan kesuksesan bagi Kota Kendari dalam rangka menuju KLA,” paparnya.
Pemkot Kendari saat ini berapa pada KLA kategori madya. Dan berencana meningkatkan ke kategori nindya. Karena itu, pihaknya tengah berupaya dengan memperbaiki item penilaian.
Kepala DPPPA Kota Kendari, Sri Yastin, mengatakan, dari 17 kabupaten/kota di Sultra, hanya Kota Kendari yang sudah layak anak. Makanya Kota Kendari diminta untuk membantu kabupaten/kota lain dalam hal penginputan data KLA.
“Kita patut berbangga karena kita ditunjuk, berarti itu sebuah amanah yang harus diemban untuk membantu daerah lain terkait masalah anak,” katanya.
Agar dapat mewujudkan ibu kota Provinsi Sultra ini sebagai kota ramah anak, pemerintah dan pihak swasta harus ikut andil untuk percepatan penanganan masalah-masalah anak.
Dengan target nidya, ada beberapa hal yang harus dipenuhi seperti kantor ramah anak dan juga masjid ramah anak serta bank ramah anak dan masih banyak lainnya.
Hal ini menjadi tugas bersama, supaya niat dan target untuk naik status dari madya ke nindya lalu ke utama, tidak hanya menjadi angan-angan semata.
Reporter: Ningsih
Editor: Rani