KENDARI, DETIKSULTRA.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk pengendalian inflasi di Kendari.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, inflasi hal yang tak bisa dihindari karena akan terus ada.
Dia mengatakan, Kendari mengalami kenaikan inflasi yakni dari 0,45 persen pada 2020 naik menjadi 3,05 persen pada 2021. Tentu hal ini menjadi perhatian agar tidak terjadi kenaikan pada 2022.
“Tentunya dengan adanya kenaikan tersebut, pihak Pemkot Kendari bakal mendalami apa yang menjadi pemicu kenaikan inflasi,” kata Sulkarnain di Kendari, Kamis (17/3/2022).
Sementara Plt Kepala Perwakilan BI Provinsi Sultra Doni Septadijaya mengatakan, sebagaimana diketahui dari hasil release BPS, inflasi Kota Kendari pada Februari 2022 tercatat sebesar 3,62 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi Sulawesi Tenggara dan nasional yang tercatat sebesar 3,42 persen (yoy) dan 2,06 persen (yoy).
Dia mengatakan, ke depannya, pada Maret dan April 2022, BI perkirakan inflasi berada dalam tren meningkat. Berdasarkan pola historis tekanan inflasi akan meningkat menjelang hari besar keagamaan nasional yaitu Ramadan dan Idulfitri.
“Terkait inflasi yang terjadi di Kota Kendari bakal dilakukan evaluasi kembali untuk dibuat skema perencanaan mengendalikan angka inflasi tersebut,” ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa skema perencanaan tersebut bukan untuk menurunkan harga, tetapi untuk menjaga kestabilan harga, serta harga pasar tetap bisa dikendalikan. (bds*)
Reporter: Zubair
Editor: J. Saki
