Metro Kendari

Pasca Disoroti Soal Illegal Mining, Humas PT Tiran Group Kunjungi Rumah Pengurus PB HMI

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM –  Belum lama ini, Ketua Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa menyoroti soal dugaan illegal mining PT Tiran Group.

Disinyalir perusahaan milik mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini banyak melakukan pelanggaran, mulai dari penguasaan lokasi, dugaan praktek illegal mining sampai pada dugaan penyerobotan lahan perusahaan tambang lainnya di Konawe Utara (Konut).

Tak lama kemudian setelah disoroti PB HMI, Humas PT Tiran Group, La Pili dikabarkan mengunjungi rumah orang tua Muhamad Ikram Pelesa di Desa Amosilu, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe.

Kepada wartawan, Humas PT Tiran Group La Pili mengatakan, kunjungan di kediaman orang tua Ikram Pelesa tidak direncanakan.

Dirinya mengaku kunjungan itu berawal saat ia bersilaturahmi di kediaman kerabat atau sepupunya. Setelah itu ia bertemu dengan Kepala Desa Amosilu, yang katanya masih bagian dari keluarga istri kerabatnya itu.

“Sebagai humas perusahaan sekaligus pemasaran, saya memperkenalkan Tiran Group termasuk unit-unit usahanya, salah satunya adalah Unilever yang produknya adalah aneka minuman dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Dan selalu saya bawa-bawa di mobil saya,” katanya, Selasa (19/10/2021).

Setelahnya, memperkenalkan unit-unit usaha PT Tiran Group sekaligus pemberian bingkisan kepada kerabat dan sepupunya, La Pili kembali mengaku bahwa dirinya diberitahu jika Desa Amosilu merupakan kampung halaman orang tua Ikram Pwlesa.

Sempat menghubungi melalui sambungan telepon, namun upayanya untuk berkomunikasi dengan Ikram Pelesa gagal karena tidak sempat tersambung.

Ia pun langsung insiatif langsung ke rumah orang tuanya, diantar oleh kerabatnya yang menikah di desa tersebut bersama sopir.

“Harusnya Pak Kades sendiri mau antar, tapi karena saat itu ada acara duduk adat pelamaran di dekat rumahnya. Karena pas kami tiba di sana dan bersalam ada orang tuanya, kami dipersilakan. Saya masuk dan memperkenalkan diri, setelah itu dengan sangat penuh keakraban kami bercerita, karena ternyata ayahnya Ikram dan saya sama-sama dari guru sebelumnya,” bebernya.

Disebut kedatangannya di rumah orang tua Ikram bagian dari upaya pengancaman, mantan Anggota DPRD Provinsi Sultra ini menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar.

Bahkan, dirinya menyampaikan ingin berkawan dengan Ikram, kerena kebetulan juga istri Ikram sama-sama dari kepulauan.

La Pili juga menyampaikan bahwa tidak benar bahwa pihaknya datang berombongan meneror, karena mereka datang hanya bertiga yakni dirinya, kerabatnya dan sopir.

“Kami berterima kasih kepada kedua orang tua Ikram yang telah menerima kami begitu baik, dan juga Pak Kades yang telah menerima dan mengarahkan kami juga begitu baik. Semoga hubungan silaturahmi yang telah ada bisa tetap terjaga. Aamiin,” tandasnya. (bds*)

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button