KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Massa aksi yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa se-Kota Kendari, rencananya akan kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung Polda Sultra hari ini, Senin (30/9/2019).
Olehnya itu, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwaiklan Sultra berpesan agar aparat keamanan baik Polri maupun TNI dalam menjaga dan mengawal massa aksi tanpa unjuk kekuatan dan personel tetap mempedomani SOP dalam penanganan aksi unjuk rasa.
“Dekaplah massa aksi dengan kasih sayang, sebagai anak dan adik, sebab merekalah generasi penerus dan pewaris negeri ini. Budayakan dialog dan persuasif dalam menangani massa. Dalam situasi seperti sekarang ini, aparat keamanan harus dapat memahami suasana kebatinan mahasiswa, dengan tetap mencegah massa aksi agar tidak melakukan tindakan anarkisme dan melawan hukum,” ujar Kepala ORI Perwakilan Sultra, Mastri Susilo.
Mastri Susilo juga mengimbau kepada massa aksi untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, elegan, dan menyerahkan poin-poin tuntutannya kepada lembaga yang berwenang di daerah.
Selanjutnya, dia juga mengingatkan para massa aksi untuk menghindari tindakan anarkisme dan vandalisme, karena hal tersebut dapat merugikan pribadi maupun orang banyak.
“Satu yang pasti, bahwa kedua almarhum dan nilai-nilai perjuangannya akan terus hidup disetiap sanubari warga yang mencintai demokrasi di negeri ini. Kita kawal secara bersama-sama,” ucapnya.
Lebih lanjut, sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam Undang-undang (UU) nomor 37 tahun 2008 tentang Ombudsman RI, ORI Perwakilan Sultra juga akan memastikan kepada Polri agar pelaku dan rentetan penanganan massa secepatnya diungkap dan disampaikan kepada publik.
Sebab menurut dia hal ini menjadi penting, untuk membasahi batin publik yang akhir-akhir ini panas dan terluka.
“Dari aspek prosedur kesesuaian, penanganan massa dengan Perkap tentang unras, SOP penanganan massa, dan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM),” imbuhnya.
Matri Susilo juga menambahkan, secara kelembagaan, ORI Perwakilan Sultra turut bersimpati dan merasakan duka mendalam, nurani dan kesedihan bersama keluarga korban.
“Kami telah mengunjungi orangtua korban di Kabupaten Muna. Menurut kami, Randi dan Laode Yusuf Kardawi adalah pahlawan demokrasi. Saya, kita semua, dan bangsa ini berutang budi kepada keduanya. Insyaallah, kedua almarhum husnul khotimah,” katanya.
Reporter: Sunarto
Editor: Rani