KENDARI, DETIKSULTRA. COM – Penipuan bermodus umrah murah kembali memakan korban. Setelah kasus First Travel yang menghebohkan karena gagal memberangkatkan ribuan calon jamaahnya tahun lalu, kini yang terbaru, Travel Abu Tour Kota Kendari menunda keberangkatan puluhan jamaah umrah. Yang seharusnya berangkat bulan Desember 2017 dan Januari 2018, oleh pihak Abu Tour jadwalnya dimundurkan menjadi bulan Februari.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Kota Kendari, Marwijid, mengakui kejadian ini sangat mirip dengan kasus First Travel yang menawarkan harga murah kepada calon jamaah umrah, padahal standar dari Kementrian Agama Republik Indonesia (RI) itu minimal 20 juta rupiah.
“Jika kita mengacu pada aturan Kementrian Agama RI, standar biaya perjalanan umrah itu dua puluh juta rupiah ke atas. Itu sudah diperhitungkan berdasarkan biaya akomodasi perjalanan umrah,” sebut pria yang selalu menggunakan baju koko itu pada Detiksultra Selasa (13/02/2018).
Lanjut Marwijid, calon jamaah dihimbau untuk tidak terlena dengan harga murah yang ditawarkan oleh perusahan jasa haji dan umrah.
“Kementerian Agama menyarankan kalau ada travel yang menawarkan harga dua puluh juta ke bawah, itu harus dikhawatirkan. Seperti yang terjadi di Abu Tour yang menawarkan biaya umrah hanya 14 juta sampai 17 juta rupiah sehingga yang terjadi seperti sekarang ini, penundaan pemberangkatan. Saya punya kerabat yang dijanjikan berangkat Desember-Januari tapi sampai sekarang belum, dan masih tidak jelas,” ujarnya panjang lebar.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih jeli melihat jasa perusahan perjalanan umrah dan haji.
“Masyarakat harus hati-hati dalam memilih travel yang dimanfaatkan untuk perjalanan umrahnya. Tentu kita berharap masyarakat lebih selektif. Kemudian sebelum mengambil langkah sebaiknya konsultasi kepada Kementerian Agama di wilayah masing-masing untuk minta petunjuk,” jelasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Rani
