KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Lima unit rumah di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, ludes dilalap si jago merah. Musibah ini terjadi pada Jumat (2/11/2018), sekitar pukul 10.30 Wita.
Menurut salah seorang pemilik rumah yang terbakar, La Ode Sambira, saat musibah terjadi dirinya sedang duduk di dalam rumah. Ketika keluar rumah hendak melihat ayamnya, tiba-tiba asap mengepul di bagian depan rumahnya. Seketika itu pula ia bersama seorang anaknya belarian keluar.
“Diduga penyebabnya dari tungku pemilik rumah bagian tengah itu, karena dia selalu memasak pakai tungku, dan sumber apinya juga dari situ. Kalau tabung gas, pasti kita dengar bunyi ledakannnya, listrik juga tidak mungkin karena saya sempat mematikan listrik juga tadi,” ujarnya.
Pria berusia 56 tahun ini pun mengaku, hanya sempat menyelamatkan beberapa helai pakaian dari dalam rumahnya. Anaknya sempat ingin mengambil uang dan beberapa barang di dalam rumah, namun ia melarangnya, dan memilih untuk menjauh dari kobaran api, karena khawatir anaknya ikut terbakar.
“Saya merugi belasan juta. Rumah yang saya bangun sekitar Rp7 juta, ditambah lagi barang-barang yang lain, tapi yang penting saya dan anak saya selamat,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Detiksultra.com, lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Kurang lebih setengah jam, api berhasil dijinakkan, sehingga tidak membakar bangunan lain. Kendati demikian, lima unit rumah sudah hangus terbakar, akibat kencangnya tiupan angin, ditambah bahan bangunan terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
BACA JUGA:
> Vonis ADP dan Asrun, Bariun: Putusan Hakim Sudah Sepadan
> Polisi Diduga Bekingi Pertambangan Ilegal di Konut
> Hasid Pedansa: APK Caleg Tak Perlu Pasang Visi Misi
> Pelantikan Wali Kota Kendari Tunggu Upaya Hukum ADP
Ratusan warga sekitar ikut menyaksikan kebakaran ini. Beberapa diantara mereka mengabadikan peristiwa ini dengan handphone genggam mereka. Selain itu, ada juga warga yang berusaha mematikan api dengan menyiram menggunakan air laut.
Sampai saat ini, pasukan penjinak api masih berupaya mematikan titik api yang dimungkinkan akan membesar.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ann