KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong daya saing UMKM dengan memberi bimbingan kepada pelaku UMKM.
Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia dalam Event Sultra Meambo 2023, Kemenkumham mengadakan Talk Show Capacity Building dengan tema “Mendorong UMKM yang Berdaya Saing untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif” pada salah satu pusat perbelanjaan di Kendari, Rabu (9/8/2023).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sultra, Silvester Sili Laba, yang diwakili Kepala Sub Bidang Pelayanan Administrasi Hukum (AHU), Lukman M Saada menuturkan, bagaimana cara serta proses memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dimulai pendaftaran merek serta perseroan perorangan.
Da pun menerangkan, perbandingan risiko dan hasil jika produk dari UMKM didaftarkan mereknya dan juga jika tidak didaftarkan mereknya. Serta keuntungan dari UMKM yang mendaftarkan usahanya dalam perseroan perorangan.
“Produk dalam negeri yang memiliki merek terdaftar akan lebih terpercaya kualitasnya serta mampu membangun brandingnya dengan baik,” tutur dia.
Sehingga mampu menarik lebih banyak konsumen. Hal tersebut tentunya merupakan aspek perlindungan kekayaan intelektual yang mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Atas kerja sama antara BI dan Kanwil Kemenkumham Sultra sebagai fasilitator dengan bangga memberi apresiasi kepada enam UMKM binaan BI yang telah mendaftarkan merek produknya.
Hal ini sangat penting untuk menjamin keamanan berbisnis di era digital utamanya dalam memberikan perlindungan hukum bagi usahanya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan H. Muslim yang turut hadir di kegiatan itu memberikan penghargaan kepada salah satu pemilik UMKM dengan Merek Produk KASITAHU bernama Hasbiah yang memperoleh predikat UMKM Peduli Hukum.
Kemudian turut hadir juga Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Hidayat Yasin selaku penanggung jawab kegiatan melakukan monitoring serta pengawasan agar kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.
Dalam kegiatan talk show tersebut juga menghadirkan dua orang sukses dalam proses memperoleh Hak Kekayaan Intelektual untuk Produknya yaitu Siti Hajar, Owner dari Produk Sagumi dan Asri Sape, Owner dari Kopi Tolaki.
Hadir pula sebagai narasumber Pengawas Makanan dan Farmasi (PMH) Ahli Madia Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Hasnah Nur dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sultra.
Di Kesempatan tersebut Pihak BPOM menjelaskan, prosedur pendaftaran untuk mendaftarkan produk yang berupa makanan, minuman maupun obat tradisional dan modern hasil produksi UMKM untuk memperoleh sertifikat BPOM dan lulus uji laboratorium. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan