Lansia di Kolaka Alami Penolakan Sosial, Loka Lansia Minaula Kendari Turun Tangan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Fenomena penolakan sosial masih kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya terjadi di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu dialami oleh lansia bernama Supono (70) yang tinggal seorang diri di rumah susun (Rusun) di Kolaka.
Supono mengalami penolakan sosial dari tetangganya sendiri, lantaran lelaki paruh bayah itu mengalami kesulitan dan tak mampu mengurusi kebersihan.
Akibatnya, di sekitaran tempat tinggal Supono menimbulkan aroma tak sedap, yang turut di rasakan imbasnya oleh tetangganya.
Tetangganya pun melapor ke Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan pemilik Rusun untuk mendesak agar tidak lagi menempati rusun tersebut.
Menyikapi masalah tersebut, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kolaka bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSK) yang diwakili oleh Asrul dan Penyuluh Sosial Masyarakat (Pensosmas) yang diwakili oleh Ummi melakukan penelusuran keluarga Supono.
Alhasil, keluarga Supono yang tidak lain adalah anaknya sendiri ditemukan oleh pihak terkait, yang kebetulan tinggal bersama orang tua angkatnya.
“Kebetulan lansiaini memiliki seorang anak yang berusia 19 tahun, yang dirawat oleh Ibu Nurlela sejak tiga hari pasca ibunya meninggal dunia. Namun, melihat kondisi anak dan kedua orangtua angkatnya yang kurang mampu, kami masih kebingungan mengatasi masalah ini,” kata Ummi, dalam rilis yang diterima Detiksultra.com, Senin (23/3/2021).
Atas berdasarkan laporan tersebut tim respon kasus Loka Lansia Minaula Kendari turun langsung ke lokasi untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak diantaranya Dinsos Kolaka, TKSK, Pensosmas dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Pusat Santunan Keluarga (LKS-LU Pusaka) Citra Landili Kolaka.
Saat ditemui Supono tinggal sementara di rumah Nurlela. Melihat kondisi Supono saat ini, Ibu Nurlela tersentuh untuk secara ikhlas, merawatnya bersama-sama dengan anaknya, walaupun kondisi ekonomi Nurlela sendiri kurang mampu dan hanya berjualan kecil-kecilan serta tinggal di rumah panggung kayu yang sederhana.
Melihat kondisi ini, tim Loka Lansia Minaula Kendari memberikan dukungan dan motivasi kepada Supono, Ibu Nurlela, keluarga, tetangga, dan pihak yang hadir.
“Imbalan yang dijanjikan Allah SWT kepada seorang anak yang merawat orang tuanya adalah pintu di tengah surga. Merugilah seorang anak yang orangtuanya masih hidup, tetapi tidak merawatnya. Karena merawat orang tua sama besar nilai pahalanya dengan berjihad di medan perang”, ungkap Jasman, salah satu tim Pekerja Sosial dari Loka Lansia Minaula Kendari.
Disaat bersamaan, tim Loka Lansia Minaula Kendari pun melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Supono, serta memberikan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berupa beras, minyak goreng, teh, kopi, gula, biskuit, susu, urinal, popok dewasa, dan underpad.
“Untuk masalah kesehatan kami jugatelah berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Lamokato, untuk memberikan layanan kesehatan Lansia dalam Program Pos Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Terpadu (Posyandu) Lansia,” katanya.
Sekertaris Dinsos Kolaka, Alfian turut mengucapkan terima kasih atas pergerakan Loka Lansia Minaula Kendari dalam melakukan penaganan kasus ini.
“Kedepannya kita akan perkuat komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani masalah-masalah sosial khususnya bagi lansia,” ungkap dia.
Sementara itu, dengan wajah bahagia dan sumringah, Supono mendapatkan tempat tinggal baru bersama dengan anaknya serta bisa merasakan kembali kehangatan dan kasih sayang keluarga yang sempat dia tinggalkan.
“Saya berharap bisa tinggal dengan Ibu Nurlela dan anaknya, meskipun saya tidak ada hubungan darah dengan mereka. Saya juga berterima kasih kepada mereka sudah bisa menerima saya dan menganggap saya sebagai saudaranya,” ujar Supono.
Reporter: Sunarto
Editor: Via