KENDARI, DETIKSULTRA.COM – KPU Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan, pemilihan gubernur 2018 nanti, partisipasi pemilih bisa melampaui standar nasional 77,5 persen. Untuk bisa mencapainya, KPU Sultra saat ini menertibkan data pemilih. Karena dalam aturan, pemilih harus memiliki KTP elektronik atau keterangan dari catatan sipil belum memiliki KTP.
“Ini agar tidak mempengaruhi persentase dalam proses pemilihan nanti,” ungkap Ketua KPU Sultra Hidayatullah (3/3/2018).
Selain penertiban data pemilih, KPU Sultra juga mengajarkan pendidikan politik dan partisipasi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pendekatan berbasis keluarga dan komunitas terhadap daerah-daerah pemilih.
“Jadi KPU saat ini tidak hanya bertugas untuk sosialisasi tahapan penyelenggaraan, jadwal, dan mengingatkan hari pemungutan suara, tapi juga melakukan pendidikan politik,” ujarnya.
Pendidikan pemilih dilakukan, agar masyarakat bisa melihat dan menilai program visi misi masing-masing pasangan calon yang akan mereka pilih.
Hidayatullah berharap kegiatan pendidikan politik ini tidak hanya dilakukan oleh pihak penyelenggara. Melainkan juga dilakukan oleh peserta Pilkada.
“Kami minta integritas pelaksana. Tidak hanya penyelenggara, tapi juga para peserta. Jadi para calon jangan melakulan praktek menjebak, mengajarkan, mengarahkan,” imbuhnya.
Reporter: Ahmad Sadikin
Editor: Ann
