Metro Kendari

Kantor Pos Kendari Salurkan BST Tahap Akhir 2021

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini telah mengumumkan program Bantuan Sosial Tunai (BST) resmi berakhir pada April 2021 dan tidak diperpanjang dengan alasan tidak ada anggaran.

Akan tetapi, Kementerian Keuangan justru belum menerima usulan apapun dari Risma untuk kebutuhan anggaran perpanjangan program ini.

Kali ini, Kantor Pos Kendari telah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) pada tahap terakhir yakni tahap ke 12 dan 13 atau tahab ke dua dan tiga untuk tahun 2021.

Kepala Kantor Pos Kendari, Surya Hambali, mengatakan, Penyaluran kali ini dibayarkan untuk bulan Maret dan April yakni pada tahab 12 dan 13 dengan total Rp600 ribu kepada KPM.

Selain itu, jumlah penerima BST untuk Sultra sebanyak 5809 per KPM diluar Kabupaten Wakatobi, Buton Raya dan Bau-bau. Sementara untuk di Kota Kendari sebanyak 10 ribu 572 orang.

Untuk tahab akhir penyaluran terjadi penurunan penerima, dimana sebelumnya terdapat 16 ribuan.

Dengan adanya penurunan Penerima ini, pihak Kantor Pos Kendari belum memastikan akan ada tahap susulan penyaluran.

Namun apabila ada tahapan susulan, pihaknya akan menginformasikan pada pihak Dinsos masing-masing Kabupaten dan Kota.

“Untuk penurunan ini kami belum memastikan, karena pada tahab Sebelumnya selalu ada susulan, namun kali ini kami hanya fokus menyalurkan sesuai data yang ada,” ujarnya.

Selanjutnya, batas pembayaran BST tahap 12 dan 13 terhitung sampai dengan 30 hari masa aktif, namun pihaknya masih memberikan pelayanan secara sistem atau kelonggaran pengurusan.

“Sehingga bagi warga yang sudah mendapatkan informasi pencarian, agar kiranya segera ke kantor pos untuk melakukan penerimaan BST,” ujarnya.

Namun dalam penyaluran, ada beberapa PKM yang tidak terdaftar namanya sebagai penerima bantuan.

Warga yang beralamat Jalan Lumba-lumba, Wa Ene, mengaku kecewa dengan penyaluran kali ini, karena dalam daftar penerima tidak terdaftar namanya.

“Sejak awal saya datang sampai sekarang pukul 11.14 Wita, saya tidak dipanggil-panggil namaku sementara sudah dari pagi saya mengantri. Setelah saya bertanya didepan kenapa tidak ada namamu padahal petugasnya bilang namaku tidak terdaftar dalam penerima,” ungkapnya.

Dari pantauan, penyaluran telah menerapkan protokol kesehatan dimulai dari menyiapkan termogan, menyiapkan masker bagi warga PKM yang tidak memiliki masker, dan menjaga jarak.

Reporter: Sesra
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button