Metro Kendari

Join Kendari Minta Danlanud HLO Dicopot

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Puluhan massa aksi yang tergabung di Jurnalis Online Indonesia (Join) Kendari dan Ikatan Wartawan Online (IMO) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi demonstrasi di perempatan Ambaipua, Konawe Selatan (Konsel), Kamis (16/7/2020).

Aksi demonstrasi ini buntut dari pernyataan Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Haluoleo (HLO), Kolonel Pnb, Muzafa yang melarang wartawan meliput kedatangan TKA Cina gelombang ketiga, dengan alasan wartawan ditunggangi teroris.

Atas hal itu, Ketua DPW IMO Sultra, Jafray dalam orasinya mengatakan sangat menyesalkan pernyataan sekelas Danlanud. Oleh karena itu, dia meminta agar Danlanud HLO segera memberikan klarifikasi secara terbuka kepada wartawan.

“Atas dasar apa pak Danlanud mengatakan dan menyebut bawah wartawan ditunggangi oleh teroris. Kami wartawan saat meliput kedatangan TKA asal Thiongkok tidak pernah ditunggangi teroris. Kalau Danlanud tahu ada wartawan ditunggangi  teroris, kenapa tidak ditangkap saja,” teriaknya.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, Jafray mengatakan jika Danlanud HLO tidak dapat membuktikan atas ucapannya tersebut, dia dengan tegas meminta Danlanud segera meminta maaf dan menarik pernyataannya.

“Makanya kami minta kepada Danlanud untuk segera meminta maaf secara terbuka atas ucapannya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Join Kendari, Mirkas meminta dengan tegas kepada Panglima TNI Republik Indonesia (RI), untuk mencopot Danlanud dari jabatannya.

Sebab, dari pernyataan itu bukan hanya melukai profesi kewartawanan, namun juga telah menodai institusi TNI sendiri. Apalagi wartawan dan TNI merupakan mitra yang telah terjalin baik selama ini.

“Perlu diketahui, wartawan adalah pilar ke empat demokrasi di Indonesia, setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Jadi dengan kami meminta Danlanud HLO untuk agar dicopot jabatannya,” tukasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Yais

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button