Inilah 10 Nama Baru Varian Virus Corona Hasil Mutasi
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya pemberian nama-nama baru bagi varian virus Corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara. Penamaan ini dilakukan setelah sejumlah pertimbangan serta adanya konsultasi luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial.
“WHO mengumpulkan sekelompok ahli mitra dari seluruh dunia untuk melakukannya, termasuk para ahli yang merupakan bagian dari sistem penamaan yang ada, ahli nomenklatur dan taksonomi virus, peneliti dan otoritas nasional,” tulis WHO dalam keterangannya di Twitter.
Berikut penamaan baru untuk 10 varian baru Virus Corona di lansir dari Contan.co.id:
1. Varian virus corona Inggris B.1.1.7 disebut Alpha Varian. B.1.1.7 merupakan varian virus Corona yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020. Studi awal mengenai varian baru virus corona tersebut menunjukkan potensi peningkatan penularan dan rawat inap.
2. Varian virus Corona Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta. Virus corona Varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020.
Varian Virus Corona B.1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibodi, akan tetapi belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit.
3. Varian Virus Corona Brasil P.1 disebut Gamma Varian. P.1 merupakan varian virus Corona yang ditemukan di Brasil. Varian virus Corona Gama ini juga sama dengan Varian B.1.352 ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibodi yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi.
4. Varian India B.1.617.2 disebut Delta. Virus Corona Varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada Varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada Varian Brasil, P1. Adapun L452R juga terdeteksi dalam Varian Virus California, B.1.429.
Varian virus corona Delta ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat. Varian virus corona Delta juga sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia, antara lain Jakarta.
5. Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon. Varian Virus Corona baru ini merupakan varian Callifornia. Melansir dari CNBC, varian virus corona Epsilon ini diperkirakan menyumbang 52 persen kasus Covid di California, 41 persen di Nevada, dan 25 persen di Arizona.
CDC juga telah mengklasifikasikan varian virus corona Epsilon ini sebagai varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.
6. Varian Virus Corona Brasil P.2 disebut Zeta. Varian P2 adalah varian virus corona lain selain varian P1 yang terdeteksi lebih dulu di Brazil. Varian virus corona Zeta ini juga telah terdeteksi lebih dahulu di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.
7. Varian B.1.525 disebut Eta. Virus corona Variaan B.1525 adalah Varian yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris. Para ilmuwan mengawasi varian virus Corona Eta ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen protein lonjakan. Mutasi tersebut termasuk adanya E484 K.
8. Varian Filipina P.3 disebut Theta. Varian Virus Corona asal Filipina ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021 dan ditemukan pada sampel lokal Filipina. Mengutip dari Rappler, meskipun belum cukup bukti varian virus corona Theta tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.
9. Varian Amerika Serikat B.1.526 disebut Lota. Virus Corona Varian B.1526 mulai ditemukan pada sampel yang dikumpulkan di New York pada November 2020. Belum diketahui apakah varian Virus Corona Lota lebih menular dibandingkan virus aslinya. (bds*)
Reporter: Faisal
Editor: J. Saki