Metro Kendari

Fokus Turunkan Angka Stunting di Sultra, BKKBN Bentuk Satgas

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini tengah fokus menurunkan angka stunting. Diawali dengan memberi pelatihan bagi tim pendamping keluarga dan membentuk satuan tugas (Satgas) di 17 kabupaten/kota.

“Awal tahun ini, kita telah melakukan pelatihan bagi tim pendamping keluarga dan hari ini sudah selesai. Bahkan, kami juga membentuk satuan tugas (Satgas) Stunting di setiap kabupaten/kota di Sultra,” ungkap Kepala BKKBN Sultra, Asmar saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/3/2023).

Diharapkan adanya satgas ini dapat mendorong percepatan penurunan angka stunting. Pihaknya pun turut memantau kinerja satgas tersebut, sehingga semua proses bisa berjalan dengan baik.

“Ini dilakukan agar tidak ada lagi stunting baru yang muncul di tahun-tahun mendatang,” terang dia.

Mendorong percepatan penurunan stunting, BKKBN Sultra juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.

Lebih lanjut, Asmar menuturkan, dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, stunting jadi tantangan sekaligus permasalahan serius yang perlu ditangani dengan solusi tepat.

Berdasarkan hal tersebut, BKKBN menyediakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Aplikasi Elsimil adalah upaya pemerintah memberikan keterbukaan informasi pada publik, khususnya sebagai alat pemantau kesehatan bagi ibu hamil serta media edukasi pernikahan dan hamil, terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting.

“Melalui aplikasi Elsimil, calon pengantin bila sudah mendekati hari H pernikahan, tiga bulan sebelumnya harus melakukan pemeriksaan kesehatan paling sedikit meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan anemia. Nantinya data tersebut dimasukkan dalam aplikasi itu,” jelasnya.

Secara umum, terang Asmar, penyebab utama stunting di antaranya asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, menyusui dan balita.

“Adapun target penurunan angka stunting di tahun 2023 ialah 27,7 persen dari 30,2 persen yang jelas tahun ini kerja lebih keras lagi untuk mencapai target tersebut,” tutupnya. (bds)

Reporter : Septiana Syam
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button