KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Korupsi di Indonesia, kian tumbuh subur. Padahal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah dibentuk. Namun hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sultra menyatakan, ada empat faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan korupsi.
“Keempat faktor tersebut adalah sifat keserakahan (greet), kesempatan/peluang (opportunity) kebutuhan (need), dan hukuman pada pelaku korupsi yang rendah (exposes),” ujar Korwas Bidang ADP BPKP Perwakilan Sultra, Listyilono, dalam penyuluhan pencegahan korupsi di lingkup Pemerintah Kota Kendari, Kamis (9/8/2018).
Ia mengatakan, seseorang terdorong untuk melakukan korupsi karena sifat serakah, dan tidak pernah puas atas keadaan dirinya.
Hal yang sama juga karena ingin mendapatkan sesuatu yang diidamkan. Namun karena gaji tidak memungkinkan, sehingga orang tersebut menghalalkan segala cara karena terdesak oleh kebutuhan.
Sedangkan kesempatan, kata dia, biasanya dilakukan oleh pucuk pimpinan dengan memanfaatkan jabatan dan kewenangan yang dimiliki. Karena adanya akses untuk memperkaya dirinya didukung dengan sistem pengawasan yang tak ketat.
Demikian juga, exposes, berkaitan dengan hukuman para pelaku korupsi yang rendah, atau hukuman yang tidak membuat jera sang pelaku maupun orang lain.
Reporter: Ningsih
Editor: Ann
