KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pasca Asrun ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, bersama anaknya ADP beberapa waktu lalu, PAN Sultra dianggap mengalami krisis pemimpin. Cahaya partai matahari terbit ini perlahan menjadi redup.
“Setelah empat orang kadernya ditangkap, PAN tidak punya cukup leader. Tinggal Abdurrahman Saleh, itupun menggantikan Umar Samiun, yang juga ditangap KPK. Sebelumnya, Umar Samiun menggantikan Nur Alam yang juga jadi tersangka KPK. Saya kira PAN harus introspeksi besar-besaran,” kata Pengamat Politik Sultra, Eka Syuaib.
Dia menilai, PAN tidak cukup siap dalam membentuk kader menjadi pemimpin. Sehingga baginya, partai kehabisan stok pemimpin. Ia memetakan masalah internal yang dihadapi PAN, dalam melakukan perekrutan, partai harus melakukan penjenjangan. Internal partai juga harus memiliki perencanaan karier.
“PAN sebaiknya menonjolkan unsur kekaderan partai. Selama ini saya melihat, PAN bukan membentuk kader, tapi mem-PAN-kan orang yang sudah jadi, lalu dimasukkan sebagai pengurus. Sebetulnya itu jelek,” tegas Eka Syuaib.
Menurut guru besar FISIP UHO ini, PAN tidak menjalankan kelembagaan secara baik. Saat ini, situasi PAN di Sultra dalam kondisi darurat. Apalagi saat ini sedang menghadapi proses pencalonan legislatif.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani