Metro Kendari

Dukung Suplai Irigasi di Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Bendungan Ameroro Akhir 2023

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pembangunan Bendungan Ameroro bertujuan mendukung suplai irigasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan rencananya Presiden RI Joko Widodo akan meresmikan bendungan tersebut pada Desember 2023.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, diwakili Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ryan Rizaldi Oemar, mengatakan, latar belakang pembangunan ini selain irigasi juga sebagai pengendali banjir.

“Jika melihat ke belakang, tujuannya yaitu pada 2019 terjadi banjir yang memutuskan Jembatan Rahabangga, Konawe, kemudian Menteri PUPR terjun meninjau lokasi dan memutuskan membuat bendungan. Jadi memang selain irigasi serta ketahanan pangan bendungan ini juga untuk pengendalian banjir jadi multifungsi,” katanya di ruang kerjanya, Rabu (1/2/2023).

Lebih lanjut, Bendungan Ameroro sudah memasuki tahap pembangunan 70 persen dari total keseluruhan item, mulai dari bendungan utama, akses jalan, bangunan fasilitas dan beberapa di antaranya. Sedangkan sisanya 30 persen adalah tubuh bendungan itu sendiri.

Ryan menjelaskan kapasitas daya tampungan 54 juta meter kubik dalam rangka peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Konawe.

Aliran air Sungai Lasolo Konaweha akan ditampung bendungan dengan luas genangan 244,06 hektare (ha) yang selanjutkan digunakan untuk layanan daerah irigasi seluas 3.363 ha.

Pembangunan bendungan dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan, yakni paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya, PT Sumber Cahaya Agung, dan PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) untuk membuat tubuh bendungan.

“Sedangkan untuk Paket II dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya (KSO) mengerjakan pembangunan saluran pelimpah. Total biaya keseluruhan dari 2 paket itu sebesar Rp1,6 triliun,” ungkapnya.

Bendungan Ameroro didesain dengan tipe urugan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter, panjang bendungan 324 meter, dan lebar 12 meter.

Pada bangunan pelimpah memiliki elevasi ambang 122,50 meter dengan tipe ogee, saluran pengelak berupa conduit beton ganda, dan tipe bangunan pengambil Submerged Intake Tower.

“Bendungan Ameroro ini dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Konawe sebesar 66,99 m3/detik, penyuplai air baku 0,511 m3/detik, dan penyediaan potensi energi listrik sebesar 1,3 MW,” terangnya.

Untuk impounding atau pengisian awal akan direncanakan pada September 2023 mendatang. Pengisian tersebut dilakukan selama tiga bulan dan diharapkan dalam waktu tersebut bisa terisi semua debit airnya.

Sebagai informasi, Bendungan Ameroro terletak di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bendungan Ameroro masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air di Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air.

Spot Wisata

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ryan Rizaldi Oemar menjelaskan Bendungan Ameroro ini bukan hanya sekadar bangunan penyuplai irigasi dalam menyuplai air, melainkan pembangunan tersebut bakal menghadirkan spot wisata.

“Dilengkapi dengan jogging track, jadi pengunjung akan disuguhkan berbagai macam tumbuhan selama jogging di sana karena disiapkan 5-7 hektare dan di sana ada juga kolam retensi sebagai sarana olahraga dan juga ada sarana permainan, intinya akan ditata dengan baik,” pungkasnya. (ads)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button